Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hebat, Indonesia Siap Kembangkan Pesawat Listrik

Foto : Istimewa

Ilustrasi pesawat listrik.

A   A   A   Pengaturan Font

Danet juga menerangkan battery versus fuel cell electric power systems. Jika baterai, tentu seperti biasa pada umumnya, di mana batu baterai dihubungkan dengan motor penggerak, kemudian dihubungkan ke baling-baling pesawat. Sementara fuel cell electric power systems, dikombinasikan antara hydrogen fuel cell dan battery pack. Kemudian dihubungkan ke motorpenggerak, dan ke baling-baling pesawat.

"Jadi lebih baik battery pack atau fuel cell electric systems? Jika kita menggunakan contoh pada pesawat listrik Alice asal Israel, dengan 2 mesin perbandingan yang setara bisa kita ambil contoh," katanya.

Kata Danet, pesawatyang menggunakan baterai biasa, kapasitas battery pack-nya mencapai 980 KWh. Lalu battery cell-nya 9400 Cells. Berat baterai 3800 Kg. Jarak tempuh terbang 440 NM. Dan lama durasi terbang 2 jam.

"Sedangkan jika menggunakan fuel cell module,apasitas sel-nya 980 KW.Berat modul sel 385 Kg.Berat 175 Kg. Berat bahan bakar hidrogen 350 Kg. Total berat 910 Kg. Jarak tempuh terbang lebih dari 440 NM. Dan lama durasi terbang lebih dari 2 jam," ujarnya.

Jadi menurut Danet, fuel cell module yang menjadi solusi untuk mengembangkan elektrisasi pesawatudara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top