Hati-hati, 47 Negara Jadi Pasien IMF dan Antrean Masih Berlanjut
APBN FOKUS UNTUK PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA I Sejumlah pekerja berjalan sepulang kerja di kawasan Jalan Sudirman- Thamrin, Jakarta, Selasa (17/1). Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh jajarannya untuk memfokuskan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2023 pada penciptaan lapangan kerja.
Pengamat ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, yang diminta pendapatnya mengatakan resep agar Indonesia terhindar menjadi pasien IMF sebenarnya sangat mudah, namun sulit dimplementasikan dalam praktik keseharian.
Resepnya, kata Esther, hanya perlu melakukan efisiensi anggaran negara, lalu mengalokasikan anggaran yang tepat guna serta generate income dari pos lain selain pajak dan cukai.
"Kenapa sulit karena alokasi penggunaan anggaran yang efisien belum menjadi kultur kita," tegas Esther.
Penggunaan anggaran berdasarkan penyerapan anggaran, jelasnya, akan menstimulasi pengguna anggaran untuk menghabiskan anggaran itu tanpa target yang jelas. Padahal, penggunaan anggaran seharusnya lebih efisien dan hemat dibarengi target yang jelas dan harus dicapai.
Dihubungi terpisah, Pakar Ekonomi dari Universitas Brawijaya, Malang, Munawar Ismail, mengatakan belanja negara harus disalurkan ke sektor yang lebih produktif untuk mengimbangi kondisi perekonomian global yang masih lemah.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya