Hasto: BKKBN Tekankan Pentingnya Kesamaan Pengukuran Balita di Posyandu
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.
Pentingnya kesamaan pengukuran bayi di bawah lima tahun (balita) di posyandu agar ada kesesuaian penghitungan angka stunting antara daerah dengan pusat.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menekankan pentingnya kesamaan pengukuran bayi di bawah lima tahun (balita) di posyandu agar ada kesesuaian penghitungan angkastuntingantara daerah dengan pusat.
"Di masyarakat, dalam penangananstuntingada masalah, mengapa hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) hasilnya bisa berbeda dengan yang diukur oleh ibu-ibu di posyandu, tim pendamping keluarga (TPK), atau kader, untuk itu, alat pengukurnya perlu disamakan, cara mengukurnya seragam, kemudian pengukurnya juga kompeten," kata Hasto dalam kelas TPK hebat yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (23/4).
Hasto menegaskan, agar tim pendamping keluarga tidak menganggap sepele ketika mengukur tinggi, panjang, dan berat badan, serta terus mempelajari setiap teknik atau pengetahuan baru tentang pengukuran badan balita.
"Saya sering cerita, ada meniskus namanya, jadi kalau mengukur tinggi badan, antara mata dengan alat ukur atau meteran yang dibaca harus satu garis lurus dengan kepala bayi yang diukur, karena kalau kita mengukur balita yang pendek, kemudian menunduk, nanti ukurannya kan jadi lebih pendek," ucap dia.
Menurut kepala BKKBN, perlu ada pembelajaran yang lebih rutin tentang pengukuran dan penimbangan bayi ini, sehingga data yang disajikan kader dan survei Kementerian Kesehatan bisa selaras.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya