Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 05 Jul 2023, 06:25 WIB

Hasilkan Peta 3 Dimensi Raksasa

Foto: Valery HACHE / AFP

Segala sesuatu yang dapat diketahui dan lihat seperti bakteri, tumbuhan, hewan, bintang, planet atau galaksi, terbuat dari atom yang dapat ditunjukkan dengan tepat di tabel periodik. Para astronom menyebut ini sebagai materi barionik.

Tapi materi yang terlihat ini hanyalah sebagian kecil dari penyusun alam semesta atau hanya 5 persen saja. Sisanya adalah materi gelap dan energi gelap. Oleh karenanya para astronomi mungkin tidak tahu apa itu, tetapi ada banyak bukti berbeda yang memberi tahu bahwa materi itu pasti ada.

Materi gelap tampaknya menyatukan galaksi, membuat bintang-bintang di dalam orbit lebih cepat dari yang diharapkan, dan mencegah galaksi hancur berantakan. Itu tidak memancarkan atau menyerap cahaya, tetapi manusia dapat mengetahui bahwa itu ada di sana melalui bagaimana wilayah ruang angkasa yang tampaknya kosong namun membengkokkan cahaya objek di belakangnya atau biasa disebut dengan pelensaan gravitasi (gravitational lensing).

Gagasan energi gelap pertama kali diperdebatkan pada 1990-an, ketika para ilmuwan menemukan bahwa, bertentangan dengan apa yang mereka pikirkan, segala sesuatu di alam semesta, dalam skala yang lebih besar, bergerak terpisah dari yang lainnya dengan kecepatan yang dipercepat. Sama seperti kecepatan yang meningkat setiap detik saat ketika seseorang menekan pedal gas, galaksi yang sangat jauh menjauh lebih cepat setiap detik.

Energi gelap adalah apa yang disebut sebagai agen pendorong yang tidak diketahui dari ekspansi yang semakin cepat ini. Sebuah analogi yang bagus, dan sesuatu yang bisa dicoba di rumah, adalah mengambil balon yang sedikit mengembang, menggambar beberapa titik dengan spidol di atasnya, lalu mulai meniupnya. Akan terlihat setiap titik semakin jauh dari semua titik lainnya. Persis seperti yang terjadi di alam semesta ini.

"Anda tidak hanya memetakan di mana semua hal yang dapat Anda lihat berada, tetapi kami juga akan memetakan di mana semua hal yang tidak dapat kami lihat berada," terang Becky Smethurst, Rekan Riset Royal Astronomical Society di Universitas Oxford.

Euclid tidak hanya akan memetakan materi "biasa" yang terlihat, tetapi juga materi gelap di alam semesta. Peta yang lebih mendetail tentang keberadaan materi gelap dan bagaimana distribusinya dapat sangat membantu dalam upaya untuk lebih memahami apa itu materi gelap. hay/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.