Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Haruskah Usai Libur Lebaran Tidak Produktif

Foto : koran jakarta / peri irawan

Sejumlah pegawai negeri sipil Pemprov DKI Jakarta tidur di Masjid Fatahillah Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (3/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengikuti halal bihalal di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (3/7) pagi. PNS dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ini mengikuti antrean untuk bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.

Selepas menikmati masa libur Hari Raya Idul Fitri atau lebaran 2017 berhari-hari, para abdi masyarakat ini saling memaaf-maafkan satu sama lain. Namun, tak sedikit diantara mereka malah tidak masuk kerja dengan berbagai alasan.

Pada hari pertama kerja, tidak sedikit PNS di Balai Kota kembali meneruskan sisa pekerjaannya untuk dituntaskan. Kendati beberapa diantaranya harus saling mengunjungi ruang kerja antar PNS untuk melanjutkan halal bihalal sesama pegawai.

Saling sapa, salam bersalaman dan berujung obrolan panjang, menghiasi Balai Kota Jakarta pagi itu. Hingga memasuki waktu istirahat, beberapa PNS ini pun melanjutkan halal bihalal atau salam bersalaman ketika saling berpapasan. Mungkin, mereka tidak sempat bersalaman saat bersama-sama menemui Gubernur DKI Jakarta.

Melewati jam istirahat, beberapa PNS itu malah asyik rebahan di Masjid Fatahillah, Balai Kota Jakarta. Mereka menyesaki lantai satu dan dua masjid yang diresmikan Presiden Joko Widodo itu. Terkadang, beberapa diantaranya harus tertidur pulas hingga suara dengkurannya terdengar. Pemandangan ini mengindikasikan para PNS tidak produktif bekerja di hari pertama masuk kerja.

Meski demikian, beberapa PNS lainnya membantah ketidakproduktivan usai berlibur. Pegawai di Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik DKI misalnya. Dia mengaku harus menyelesaikan setumpuk pekerjaannya yang ditinggal berlibur. Bahkan, dia harus rela terlambat makan siang karena pekerjaannya itu harus segera tuntas.

"Masalah produktif atau tidak produktif, itu tergantung masing-masing individu. Saya sendiri harus menyelesaikan beberapa pekerjaan pagi ini, sampai makan siang pun harus terlambat. Mungkin, bagi beberapa orang lain harus istirahat dulu, sehingga dinilai tidak produktif," ujar pegawai muda yang enggan menyebutkan namanya itu.

Setali tiga uang, Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat pun meniadakan rapat pimpinan (rapim) yang biasa dilakukam setiap hari Senin. Momen Halal bihalal ini dimanfaatkannya untuk memberi pengarahan sekaligus kepada seluruh abdi negara di Balai Agung, Balaikota, Jakarta. Pengarahan ini dianggap sebagai pengganti rapim mingguan yang dilakukannya.

"Tadi setelah halal bihalal, kita berikan pengarahan dalam bentuk rapim yang diperluas. Biasanya, kalau Senin itu kan rapim, tapi karena ini sudah ketemu semua, maka kita buat rapim yang diperluas," katanya.

Dia mengaku harus memberi pengarahan agar para PNS ini bekerja lebih cepat di bawah kepemimpinannya hingga Oktober nanti. Maka tak heran, setiap PNS yang tidak masuk kerja usai liburan ini diancam tidak akan mendapatkan tunjangan kinerja dinamis (TKD).

"Tadi sudah saya sampaikan bahwa mereka sudah libur 10 hari. Kalau hari ini tidak masuk dengan alasan tidak jelas, otomatis TKD-nya tidak dibayar. Gaji ke-13 rencana kita bayar hari ini, kalau enggak, nggak kita bayar, biar saja. Kalau hari pertama mereka capai, mereka lusuh, keliru itu. Harus tambah bersemangat dong, sudah libur 10 hari," tegasnya.

peri irawan/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top