Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hari Pustakawan Nasional Jadi Tanda Bakti Para Ahli Perpustakaan Mencerdaskan dan Memajukan Bangsa

Foto : ANTARA/FB Anggoro

Ilustrasi - Sejumlah pengunjung menggunakan fasilitas koleksi buku di Perpustakaan Soeman HS di Kota Pekanbaru, Riau.

A   A   A   Pengaturan Font

Pustakawan Perpustakaan Pabokon Saba di Desa Margamukti, Pangelengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat misalnya. Mereka membekali petani setempat ragam informasi hingga menjadi literat dan mandiri dalam mengatasi masalah pertanian, pengelolaan, dan mengembangkan produk olahan hasil pertanian.

Kementerian Pertanian dengan bangga memperkenalkan Perpustakaan Pabokon Saba sebagai salah satu percontohan nasional perpustakaan khusus yang berhasil mengaplikasikan program literasi inklusi sosial.

Hal demikian berbanding lurus berdasarkan catatan Perpustakaan Nasional yang melaporkan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dinilai efektif dan memberikan manfaat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan nilai efektivitas program 4,09 dari skala 1-5. Total benefit program ini mencapai lebih dari Rp570 miliar pada tahun2020-2021.

Tetapi dibalik dampak positif tersebut Perpustakaan Nasional juga mengakui Indonesia membutuhkan sangat banyak tenaga pustakawan, pemerataan akses jaringan internet, dan akreditasi perpustakaan untuk memperkuat layanan publik yang andal dalam mendukung peningkatan literasi masyarakat berbasis inklusi sosial.

Perpustakaan Nasional mencatat jumlah pustakawan yang ada saat ini hanya sebanyak 3.895 orang. Sementara setidaknya membutuhkan439.680 pustakawan untuk disebar ke berbagai jenis perpustakaan di seluruh Indonesia. Dan sebanyak 94 perpustakaan belum terakreditasi.

Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI) menunjukkan ada sebanyak57.132.721penduduk se-Indonesia yang belum terjamah internet. Maluku dan Papua menjadi daerah dengan tingkat kontribusi internet paling rendah, 3,79 persen hingga Januari 2024.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top