![Harga Sampah Domestik Anjlok, Pelaku Ekonomi Sirkular Makin Merana](https://koran-jakarta.com/images/article/harga-sampah-domestik-anjlok-pelaku-ekonomi-sirkular-makin-merana-230814150111.jpg)
Harga Sampah Domestik Anjlok, Pelaku Ekonomi Sirkular Makin Merana
![Harga Sampah Domestik Anjlok, Pelaku Ekonomi Sirkular Makin Merana](https://koran-jakarta.com/images/article/harga-sampah-domestik-anjlok-pelaku-ekonomi-sirkular-makin-merana-230814150111.jpg)
Usaha pencacahan sampah plastik di Cikiwul, Bantargebang pada 2005.
Tim kajian melihat langsung deretan gubuk pemulung merupakan fakta adanya kemiskinan laten dan struktural. Dalam siklus ekonomi pemulung sebagai kontributor bahan baku daur ulang ada jeratan-jeratan eksploitasi dan rente. Juga sebagai pelaku ekonomi sirkular dalam konteks modern.
"Jika diteliti secara cermat, penghasilan pemulung sebulan Rp1,2 juta-Rp2 juta sekarang. Jarang yang mendapat Rp3,5 juta-Rp4 juta. Pendapatan pemulung turun drastis karena harga-harga sampah pungutan jatuh tak ketulungan," katanya miris.
Harga sampah gabrugan (campuran) dari Rp1.400/Kg turun menjadi Rp700-800/kg, bahkan ada yang Rp600/kg. Pendapatan pemulung turun 50-60%. Jika tak punya uang biasanya mereka berutang ke bos atau bank emok dengan bunga 10% atau lebih.
Harga jatuh yang terparah menimpa kertas dan plastik emberan. Harga kertas kardus cuma Rp1.000/kg, dulu ketika harga normal Rp3.200/kg di tingkat pemulung. Duplek Rp300/kg, dulu Rp700/kg. Ember gabrugan Rp500/kg, dulu Rp1.200/kg. PET bodong Rp3.000/kg, dulu Rp6.000/kg. PP gelas Rp3.500/kg, dulu Rp7.000/kg. Himpek/PVC Rp2.000/kg, dulu Rp5.000/kg. PP hitam Rp4.700/kg, dulu Rp6.000/kg.
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya