Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Turun Karena The Fed Berupaya Pertahankan Penurunan Suku Bunga

Foto : CNA/REUTERS/Agustin Marcarian

Dongkrak pompa minyak terlihat di deposit minyak dan gas serpih Vaca Muerta di provinsi Patagonian, Neuquen, Argentina, 21 Januari 2019.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Harga minyak turun pada Jumat (31/5) pagi karena investor menanggapi komentar dari pejabat Fed AS yang mengatakan terlalu dini untuk mulai mempertimbangkan penurunan suku bunga, dan menyusul peningkatan mengejutkan dalam stok bensin AS yang membebani pasar.

Brent berjangka kehilangan 12 sen, atau 0,15 persen, diperdagangkan pada $81,74 per barel pada 00.08 GMT (pukul 07.08 WIB), sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 17 sen, atau 0,22 persen, menjadi $77,74.

Presiden Federal Reserve Dallas Lorie Logan mengatakan masih khawatir mengenai risiko kenaikan inflasi meskipun ada pelonggaran baru-baru ini, dan dIA memperingatkan bank sentral AS harus fleksibel dan tetap mempertimbangkan "semua opsi" saat bank memantau data dan menentukan bagaimana meresponsnya.

"Sangat penting kita tidak terpaku pada jalur tertentu dalam kebijakan moneter," kata Logan pada sebuah acara di El Paso, Texas. "Saya pikir masih terlalu dini untuk benar-benar memikirkan penurunan suku bunga."

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS turun 4,2 juta barel menjadi 454,7 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 24 Mei, Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan pada Kamis, dibandingkan dengan ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan 1,9 juta barel.

Persediaan bensin meningkat di AS di tengah ekspektasi bahwa permintaan akan lebih tinggi menjelang akhir pekan panjang Memorial Day, yang menandakan dimulainya musim mengemudi di musim panas. Stok naik 2 juta barel dalam sepekan menjadi 228,8 juta barel, kata EIA, dibandingkan dengan ekspektasi penurunan 400.000 barel. ?

Di tempat lain, OPEC+ sedang mengerjakan kesepakatan kompleks yang akan disepakati pada pertemuannya pada hari Minggu yang akan memungkinkan kelompok tersebut memperpanjang sebagian pengurangan produksi minyaknya hingga tahun 2025, kata tiga sumber yang mengetahui diskusi OPEC+ pada Kamis.

OPEC+, organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak yang dipimpin oleh Arab Saudi dan sekutunya yang dipimpin oleh Russia, saat ini memangkas produksi sebesar 5,86 juta barel per hari, setara dengan sekitar 5,7 persen dari permintaan global.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top