Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi 15 Bulan 

Foto : ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/am.

Logo Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) terlihat di luar markas OPEC di Wina, Austria, Kamis (9/4/2020).

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Harga minyak naik pada penutupan perdagangan Rabu (2/6) pagi WIB, dengan jenis Brent sempat menembus 71 dollar per barel atau diperdagangkan pada level tertinggi sejak Maret 2020, di tengah ekspektasi peningkatan permintaan bahan bakar selama musim mengemudi musim panas di Amerika Serikat dan saat OPEC+ setuju untuk meningkatkan produksi.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 93 sen atau 1,3 persen, menjadi menetap di 70,25 dollar AS per barel setelah mencapai 71 dollar AS di awal sesi - harga intra-day tertinggi sejak 8 Maret 2020.

Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli, naik 1,40 dollar AS atau 2,1 persen menjadi menetap di 67,72 dollar AS per barel.

Perusahaan jasa pelacakan GasBuddy mengatakan permintaan bensin AS pada Minggu (30/5/2021), bertepatan dengan akhir pekan Memorial Day, melonjak 9,6 persen di atas rata-rata empat hari Minggu sebelumnya. Itu adalah permintaan hari Minggu tertinggi sejak musim panas 2019.

Stok minyak mentah AS diperkirakan turun 2,1 juta barel pekan lalu, menurut jajak pendapat awal Reuters.

Harga minyak juga didorong oleh data China yang menunjukkan bahwa aktivitas pabrik negara itu tumbuh pada laju tercepat tahun ini pada Mei.

Namun, keuntungan dibatasi oleh ekspektasi bahwa lebih banyak produksi akan mencapai pasar.

Organisasi negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, juga sepakat untuk melanjutkan pelonggaran pembatasan pasokan secara perlahan dalam pertemuan mereka pada Selasa (1/6/2021), sumber OPEC mengatakan, saat para produsen menyeimbangkan pemulihan permintaan yang diharapkan terhadap kemungkinan peningkatan pasokan dari di Iran.

"Kesepakatan dengan Iran sangat berubah-ubah tentang apakah negara itu akan melakukan atau tidak, yang membuat pasar tegang," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

OPEC+ memutuskan pada April untuk mengembalikan 2,1 juta barel per hari (bph) pasokan ke pasar dari Mei hingga Juli, mengantisipasi meningkatnya permintaan global meskipun jumlah kasus virus corona di India, konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, sangat tinggi.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top