Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Naik Tipis Karena Kekhawatiran akan Perang di Eropa dan Timur Tengah

Foto : CNA/REUTERS/Benoit Tessier

Pumpjack beroperasi di lokasi Vermilion Energy di Trigueres, Prancis, 14 Juni 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Harga Minyak naik sedikit pada awal perdagangan Rabu (19/6) ini karena kekhawatiran atas meningkatnya konflik di Eropa dan Timur Tengah mengimbangi kekhawatiran permintaan menyusul peningkatan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 6 sen menjadi $85,39 per barel pada pukul 00.16 GMT (pukul 07.16 WIB). Minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk bulan Juni naik 10 sen menjadi $81,67 per barel.

Kedua harga acuan tersebut naik lebih dari $1 pada sesi sebelumnya setelah serangan drone Ukraina menyebabkan kebakaran terminal minyak di pelabuhan utama Russia, menurut pejabat Russia dan sumber intelijen Ukraina.

Sementara itu, di Timur Tengah, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz memperingatkan akan terjadinya "perang habis-habisan" dengan Hizbullah Lebanon, bahkan ketika AS berupaya menghindari konflik yang lebih luas antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran.

Meningkatnya perang di kawasan ini meningkatkan kemungkinan terganggunya pasokan minyak mentah dari produsen-produsen utama.

Untuk menjaga agar harga minyak tidak naik lebih lanjut, stok minyak mentah AS naik 2,264 juta barel dalam pekan yang berakhir 14 Juni, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.

Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan stok minyak mentah sebesar 2,2 juta barel.

Persediaan bensin turun 1,077 juta barel, sementara sulingan naik 538.000 barel, kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya.

Data resmi saham AS dari Badan Informasi Energi (EIA) akan dirilis pada pukul 15.00 GMT (pukul 22.00 WIB).


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top