Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Minyak Mentah Dunia Melemah di tengah Eskalasi Covid-19

Foto : Antara

Sumur minyak mentah dipompa ke permukaan di Monterey Shale, California, Amerika Serikat.

A   A   A   Pengaturan Font

New York - Harga minyak sedikit melemah pada penutupan perdagangan Selasa (27/7) waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Rabu (28/7) pagi WIB menjelang rilis data persediaan AS, karena investor khawatir bahwa permintaan global dapat terganggu oleh melonjaknya kasus Covid-19, meskipun pasokan mengetat dan tingkat vaksinasi meningkat.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September tergelincir 2 sen menjadi menetap di 74,48 dollar AS per barel, penurunan pertama untuk Brent dalam enam hari terakhir. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September turun 26 sen atau 0,4 persen, menjadi ditutup di 71,65 dollar AS per barel.

Persediaan minyak mentah, bensin, dan sulingan AS merosot pekan lalu, menurut dua sumber pasar, mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (27/7). Minyak mentah AS memangkas kerugian dalam perdagangan pasca-penyelesaian karena pasar bereaksi terhadap data API, diperdagangkan pada 71,89 dollar AS pada pukul 21.06 GMT.

Harga minyak mentah AS menetap sedikit lebih rendah dan memangkas kerugian setelah laporan API.

Data API menunjukkan stok minyak mentah turun 4,7 juta barel untuk pekan yang berakhir 23 Juli dan persediaan bensin turun 6,2 juta barel serta stok sulingan berkurang 1,9 juta barel, menurut sumber, yang berbicara dengan syarat anonim.

Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan data menunjukkan stok minyak mentah AS turun sekitar 2,9 juta barel dan stok bensin turun 900.000 barel dalam seminggu hingga 23 Juli.

Data persediaan resmi akan dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu waktu setempat.

"Masalah saat ini tampaknya adalah varian Delta dari virus corona, yang menahan pasar meskipun semua bukti saat ini menunjukkan pengetatan pasokan yang dramatis," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago. Dia mengatakan bahwa pengetatan sebaliknya akan menyebabkan harga "bergerak naik."

Inggris melaporkan jumlah kematian dan orang-orang di rumah sakit tertinggi karena virus corona sejak Maret. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menetapkan untuk merekomendasikan warga Amerika yang divaksinasi penuh memakai masker di dalam ruangan dalam beberapa kasus, kata sumber.

Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan ke Spanyol dan Portugal karena meningkatnya kasus Covid-19.

Kota tuan rumah Olimpiade Tokyo berada di jalur untuk melaporkan rekor jumlah kasus virus korona bahkan ketika para atlet terus bertanding.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top