Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inflasi Pangan | Bapanas Targetkan Harga Beras Turun Jadi Rp8.000/Kg

Harga di Tingkat Petani Perlu Dikawal

Foto : ISTIMEWA

Bapanas perlu mengevaluasi penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) yang harus memperhatikan biaya produksi sehingga memastikan keuntungan bagi petani.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) optimistis harga beras bakal terkoreksi memasuki masa panen raya. Selain menjaga stabilitas harga di sisi hilir, Bapanas juga akan mengawal stabilitas harga di hulu atau di tingkat produsen pangan.

"Hari ini Badan Pangan Nasional bersama teman-teman dari Satgas Pangan Polda Metro Jaya, teman-teman PIBC, Perpadi, direksi Bulog, semua ada di Pasar Induk Beras Cipinang. Kita mau cek sendiri bahwa kondisi stok beras itu aman. Jadi, kalau hari ini ada berita yang mengatakan stok beras itu kurang, kita mau sampaikan sekali lagi, stok beras cukup," ujar Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, saat meninjau Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (28/2).

Dia menambahkan kondisi stok di PIBC merupakan kombinasi termasuk dari Bulog untuk mengganjal sebelum panen Maret nanti. Menurutnya, panennya nanti akan mencapai 3,5 juta ton sehingga harga gabah akan berangsur turun menjadi 8.000 rupiah per kilogram (kg) dari sebelumnya 8.600-8.700 rupiah per kg. Bahkan, dia berharap harganya dapat turun lagi menjadi 6.500 rupiah per kg.

Dia menuturkan, pada Ramadan nanti akan terkoreksi, jadi malah kebalikannya, nanti yang harus dijaga adalah harga tingkat petani. "Nah, tugas pemerintah yang pertama menjaga harga beras di hilir untuk masyarakat kita yang lebih dari 270 juta, kemudian juga harus menjaga harga di tingkat produsen. Jangan nanti sampai ada isu bahwa pemerintah tidak peduli terhadap gabah petani, tidak demikian. Harga gabah itu pasti akan turun seiring berjalannya panen, jadi bahasanya bukan harga anjlok," ucap Arief.

Arief menyebutkan arahan Kepala Negara kepada pihaknya adalah terwujudnya keseimbangan dan harga yang baik dan wajar mulai dari hulu sampai hilir. Untuk itu, ia berkomitmen saat panen padi mengalami eskalasi, baik harga di hulu dan hilir bisa terkoreksi kembali menemui keseimbangan yang baik dan wajar.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top