Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Pokok | Data Per 2 Maret 2022 Indikasikan Surplus Daging hingga Lebaran

Harga Daging Rentan Bergejolak

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

IndoneDalam beberapa tahun terakhir, produksi peternakan sapi di dalam negeri tidak naik signifikan sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan domestik.

JAKARTA - Harga daging di Tanah Air rentan bergejolak selama kebergantungan terhadap impor daging tak berkurang. Kenaikan harga daging saat ini, misalnya, tak terlepas dari perkembangan sekarang di tingkat global. Tingginya harga pakan ternak di pasar internasional ikut mengerek biaya produksi sapi di sisi hulu.

Direktur Celios, Bhima Yudisthira, menegaskan masalah kenaikan harga sapi ini sebenarnya sudah terjadi sejak akhir tahun lalu. Pada November-Desember 2021, harga daging sudah bergejolak. Itu karena di pasar internasional ada kenaikan biaya produksi baik di Australia maupun Amerika Serikat (AS) yang sama-sama merupakan produsen sapi terbesar global.

"Kenaikan biaya produksi dipicu lonjakan harga pakan ternak di pasar internasional, baik gandum maupun kedelai. Itu diperparah dengan adanya invasi Russia ke Ukraina," ucap Bhima, di Jakarta, Jumat (4/2).

Di sisi lain, kata dia, jumlah peternak turun selama pandemi Covid-19. Hal itu diperparah dengan faktor kekeringan yang melanda Amerika bagian barat sehingga mempengaruhi populasi sapi di sana.

Di dalam negeri sendiri belum bisa sepenuhnya bisa dipasok oleh sapi lokal. Artinya, kata Bhima, produksi peternakan sapi di Indonesia tidak naik signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top