Harga Bawang Merah Nasional Naik 3 Bulan Terakhir
Ketersediaan Pangan I Pemerintah Mesti Jaga Stabilitas Harga di Tingkat Petani
Foto: antaraJAKARTA – Harga bawang merah secara nasional terus mengalami kenaikan. Di Manado, Sulawesi Utara, harga bawang merah tetap naik signifikan,dikhawatirkan mengganggu kesiapan masyarakat menghadapi momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sulut termasuk daerah yang mayoritas penduduknya merayakan Natal. Dari 38 provinsi di Indonesia, sekitar 19 yang mayoritas penduduknya merayakan momen Natal.
Masalah harga bawang ini didapat dari hasil kunjungan Menteri Perdagangan, Budi Santoso, hari ini, Jumat (13/12), menggelar ke Manado, Sulawesi Utara. Dalam kunjungan kerja ini, Mendag turun langsung ke lapangan untuk memastikan kesiapan Kawasan Indonesia Timur dalam menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Pasar Bersehati di Kota Manado. Mendag Budi Santoso menyoroti bawang merah yang harganya sedikit naik. Ia pun menegaskan akan berkoordinasi dengan distributor untuk menurunkan harga bawang merah sesuai harga acuan.
"Kenaikan harga bawang merah karena pasokan berkurang dan cuaca sedang kurang bagus, sehingga pengiriman tertunda. Kami sedang berkoordinasi dengan distributor. Selain itu, sebentar lagi akan ada panen raya, sehingga bawang merah bisa segera didistribusikan ke daerah," jelasnya dikutip dari keterangan resmi Kemendag, Minggu (15/12).
Namun, kendati harga bawang merah naik, Mendag menegaskan harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Manadosecara umum stabil. Ia pun mengapresiasi distributor dan pedagang yang turut menjaga stabilitas harga bapok. Dirinya berharap masyarakat Manado dapat merayakan Nataru dengan tenang.
"Kami ke Pasar Bersehati Manado untuk meninjau harga bapok. Secara umum, harga bapok stabil. Terima kasih kepada para distributor dan pedagang di pasar yang telah mendukung terbentuknya suasana pasar yang kondusif. Mudah-mudahan saudara-saudara kita di Manado dapat merayakan Nataru dengan tenang tanpa gejolak harga," ujar Mendag.
Senyatanya kenaikan harga bawang merah sentak di hampir seluruh wilayah. Mengutip laporan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (14/12) harga bawang merah nasional mencapai 40.180 rupiah per kilogram (kg). Harga ini naik 60 rupiah (0,15 persen) dibanding sebelumnya. Dalam seminggu terakhir, harga komoditas ini naik 550 rupiah (1,39persen), lalu jika dibanding 30 hari sebelumnya, naik 3.190 rupiah (8,62persen).
Dari tren harga tiga bulan terakhir, rata-rata harga bawang merah nasional mengalami kenaikan 13.550 rupiah (50,88 persen). Dalam rentang periode September 2024–Desember 2024, rata-rata harga bawang merah terendah 26.440 rupiah per kg pada Selasa, 17 September dan harga tertinggi mencapai 40.180 rupiah pada Sabtu, 14 Desember. Khusus di Manado, laporan Kemendag menyebut harga bawang merah menyentuh 48.000 rupiah per kg.
Gagal Kontrol Harga
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Developtmen of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, mengatakan fenomena ini menunjukkan bahwa meski PPn (pajak pertambahan nilai) 0 persen untuk bahan kebutuhan pokok seperti pangan, namun apabila stabilitas harga pangan tidak bisa dikontrol maka percuma saja.
"Pemerintah harus serius fokus di sektor pertanian dan ketersediaan pangan harus dijaga,terutama pada pemenuhan pangan dari dalam negeri, bukan lebih banyak impor. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi untuk tercapai kedaulatan pangan,"tegasnya.
Oleh karena itu, ketersediaan input seperti pupuk dan lain sebagainya harus dijamin murah, kualitas bagus, dan mudah diperoleh. "Sarana prasarana pertanian juga harus diperbaiki,"pungkasnya.
Berita Trending
- 1 Mai Hang Food Festival Jadi Ajang Promosi Kuliner Lokal Labuan Bajo
- 2 Prabowo Dinilai Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
- 3 Otorita Labuan Bajo: Mai Hang Food ajang promosi kuliner lokal
- 4 Gelar Graduation Development Program Singapore 2024, MTM Fasilitasi Masa Depan Lebih Baik untuk Pekerja Migran
- 5 Natal Membangun Persaudaraan