Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Global I Rasio Utang di Negara Maju Sangat Tinggi 420 Persen dari PDB

Harapan Bahwa Resesi Akan Dangkal Adalah Delusi

Foto : ISTIMEWA

NOURIEL ROUBINI Chief Executive Officer (CEO) Roubini Macro Associates - Resesi berikutnya bersifat stagflasi yang disertai krisis keuangan, jatuhnya pasar ekuitas bisa mendekati 50 persen.

A   A   A   Pengaturan Font

PDB Turun

Sebelumnya, Kepala Grup Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI), Wira Kusuma, mengatakan staglasi disebabkan empat hal. Keempat hal yang memicu stagflasi itu adalah pandemi Covid-19, ketegangan geopolitik Russia-Ukraina, tren proteksionisme, serta gangguan rantai pasok atau supply chain disruption.

Inflasi yang tengah melanda perekonomian global saat ini, jelasnya, disebabkan oleh meningkatnya harga komoditas yang juga didukung dengan proteksionisme dan gangguan rantai pasok. Pada akhirnya, kondisi itu mendorong akselerasi respons moneter dan membuat produk domestik bruto (PDB) dunia akan mengalami tren penurunan.

Sementara itu, pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Ahmad Akbar Soesamto, meminta pemerintah menggunakan anggaran belanja untuk kegiatan-kegiatan produktif yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pasalnya, saat ini pembayaran bunga utang telah mencapai 17,8 persen dari total belanja atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 12,3 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top