Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hanya Tuhan yang Tahu, Motif Penusukan Mematikan di Kanada Terkubur Usai Kematian Semua Pelaku

Foto : AP

Asisten Komisaris Rhonda Blackmore berbicara di samping gambar Damien Sanderson dan Myles Sanderson selama konferensi pers di Saskatchewan.

A   A   A   Pengaturan Font

Motif aksi penusukan yang menewaskan 10 orang di Kanada kemungkinan tidak akan pernah diketahui, menyusul kematian Myles Sanderson, tersangka terakhir dalam insiden tersebut.

Asisten Komisaris Royal Canadian Mounted Police (RCMP) mengatakan kematian Sanderson bagai jalan buntu bagi pihak kepolisian untuk memahami apa yang sebenarnya memotivasi kekerasan massal paling berdarah dalam sejarah Kanada.

"Kita mungkin tidak pernah memiliki pemahaman tentang motivasi itu," kata Blackmore merujuk pada kematian sang tersangka.

Sebelumnya, tersangka lain yang merupakan kakak laki-lakinya, Damien Sanderson lebih dulu ditemukan terbunuh pada hari Senin (5/9) di daerah berumput di James Smith Cree Nation.

Polisi sedang menyelidiki apakah adik laki-laki itu mungkin telah membunuh saudara laki-lakinya, dan bahwa ia mungkin mengalami cedera yang memerlukan perhatian medis.

Sementara Sanderson dilaporkan meninggal usai mengalami gangguan medis usai ditangkap pihak kepolisian setempat.

RCMP mengatakan Sanderson ditangkap di dekat kota Rosthern, Saskatchewan, sekitar 100 km barat daya dari daerah di mana salah satu aksi, terjadi pada hari Minggu (4/6).

Global News mengatakan dia meninggal tak lama kemudian karena cedera yang tidak ditentukan yang diyakini pihak berwenang disebabkan oleh dirinya sendiri.

Blackmore mengatakan kepada wartawan, Sanderson "mengalami kesulitan medis" tak lama setelah dia ditahan. Namun, ia tak menjawab ketika ditanya apakah Sanderson mungkin telah mengkonsumsi obat atau zat lain yang membunuhnya.

Blackmore pun mengatakan cara dan penyebab kematiannya akan ditentukan oleh otopsi.

Selain 10 korban yang tewas pada hari Minggu, Reuters melaporkan 18 orang lain terluka dalam amukan tersebut, yang membuat bingung negara di mana kasus pembunuhan massal jarang terjadi. Polisi mengatakan beberapa korban tampaknya menjadi sasaran, sementara yang lain tampaknya acak.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top