Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hak Paten Vaksin Covid-19

Foto : Martin BUREAU / AFP
A   A   A   Pengaturan Font

Bila vaksinasi hanya dilakukan di negara maju, kemenangan atas Covid-19 hanya akan berumur pendek

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membuat keputusan yang mengejutkan terkait dengan program Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atau paten vaksin Covid-19. Sikap Biden itu berbanding terbalik dengan kebijakan yang diambil pendahulunya, Presiden Donald Trump.

Biden mengusulkan agar paten perusahaan farmasi atas vaksin Covid-19 ditunda atau dilepas sementara waktu. Dengan demikian, perusahaan farmasi di seluruh dunia dapat memproduksi vaksin tanpa harus membayar biaya lisensi apa pun kepada perusahaan yang mengembangkan vaksin tersebut.

Pemerintah Jerman menolak proposal AS itu. Jerman berpandangan, sebagai pusat inovasi, negara mereka memiliki kepentingan untuk melindungi hak kekayaan intelektual. Perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech merupakan salah satu pembuat vaksin Covid-19 bekerja sama dengan perusahaan farmasi AS, Pfizer.

Upaya Biden memperluas vaksin Covid-19 secara global melalui pelonggaran hak paten juga mendapat penolakan para pemimpin dari 27 negara di Uni Eropa (UE). UE memilih menolak proposal itu dengan alasan kunci mengakhiri pandemi berada pada membuat dan membagikan vaksin lebih cepat.

UE merupakan salah satu produsen vaksin terbesar di dunia. Kawasan itu juga tercatat sebagai pengekspor utama dengan 200 juta dosis sudah dikirim ke luar blok tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top