Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Ekonomi 2019 - IMF Prediksi Perlambatan Ekonomi AS dalam Waktu Dekat

Hadapi Gejala Krisis Global, Perkuat Ekonomi Domestik

Foto : Sumber: BPS – Litbang KJ/and
A   A   A   Pengaturan Font

Ekonom Indef, Abdul Manap Pulungan, mengemukakan peringatan IMF soal ancaman krisis global bukan tanpa alasan yang kuat. Oleh karena itu, pemerintah harus mengantisipasinya dengan menjaga perekonomian domestik tetap stabil, karena sulit berharap pada kondisi global. "Pemerintah mesti mengantisipasi setidaknya lima persoalan ekonomi kita ke depan," ujar dia, di Jakarta, Jumat (14/12).

Persolan pertama adalah kesepakatan pemisahan Inggris dari Uni Eropa atau Brexit yang belum menemukan titik terang. "Kalaupun sudah bersepakat, dikhawatirkan bakal hard landing, tidak smooth. Jadi ada kesepakatan-kesepakatan yang akan memberikan gejolak bagi ekonomi dunia. Menurut saya, ini pemicu awal krisis," kata Manap.

Persoalan kedua, prediksi kenaikan harga minyak menyusul pemangkasan produksi kelompok negara eksportir minyak atau OPEC sebesar 1,2 juta barel per hari. Masalah ketiga, perang dagang AS-Tiongkok yang juga tak kunjung reda. Sengketa dagang itu juga berdampak ke negara lain termasuk Indonesia. "Pada saat kesepakatan itu tidak menemui titik baru. Artinya, akan terjadi perang tarif antara Tiongkok dan AS," kata dia.

Manap menambahkan, persoalan berikutnya adalah kenaikan bunga Bank Sentral AS, Fed Fund Rate (FFR), pada tahun depan. "Angka inflasi AS pada November masih 2,3 persen, sedangkan suku bunganya 2,5 persen. Artinya, suku bunga riil di AS masih positif. Jadi, masih ada ruang the Fed untuk menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun depan," kata dia.

Menurut Manap, masalah selanjutnya terkait ekspor dan impor. Kinerja ekspor yang menopang neraca transaksi berjalan tidak tumbuh signifikan, karena didominasi bahan mentah tanpa nilai tambah sehingga sulit bersaing.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top