Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kejahatan Digital - Catatan Medis PM Lee Turut Dicuri

"Hacker" Curi Data Pribadi 1,5 Juta Pasien Singapura

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Singapura - Singapura diserang peretas. Dalam peretasan ini, hacker menyasar institusi kesehatan terbesar di Singapura, yakni SingHealth. Para hacker mencuri data pribadi 1,5 juta pasien, termasuk detail resep obat untuk 160 ribu orang.

Para peretas menggunakan komputer yang terkena malware untuk mengakses database dari 27 Juni hingga 4 Juli sebelum akhirnya administrator menemukan aktivitas yang mencurigakan itu.

Media lokal menyebutkan serangan siber ini merupakan yang terparah yang pernah dialami Singapura. Data yang diambil lebih dari sepertiga total penduduk Singapura.

Sebelumnya di 2017, peretas berhasil masuk ke data Kementerian Pertahanan dan mencuri 850 informasi dari tentara wajib militer Singapura dan staf kementerian.

"Para peretas berhasil masuk ke database kesehatan dalam serangan yang disengaja, ditargetkan dan direncanakan dengan baik," demikian keterangan pemerintah resmi Singapura, Jumat (20/7).

Data pribadi yang diretas meliputi pasien-pasien yang mengunjungi rumah sakit atau klinik selama periode 1 Mei 2015 hingga 4 Juli 2018. Di antara data yang dicuri adalah daftar nama dan alamat, tetapi tidak mencakup catatan kesehatan, kecuali resep obat dalam sebagian kasus.

"Tidak ada catatan yang diubah atau dihapus. Tak ada catatan lain tentang pasien, seperti diagnosis, hasil tes atau catatan dokter yang diubah- ubah.

Kami tidak menemukan bukti peretasan serupa di dalam sistem teknologi informasi layanan kesehatan publik lain," tulis pernyataan itu.

Selama ini, Singapura selalu membanggakan diri atas stabilitas dan keamanan yang tercipta di negara itu.

Selama tahun-tahun terakhir, pihak berwenang meningkatkan langkah pencegahan, termasuk "air-gapping" atau menggunakan celah, di jaringan komputer milik kementerian- kementerian.

Kendati demikian, pemerintah setempat sebelumnya pernah memperingatkan kemungkinan adanya serangan siber. Dikatakannya, Singapura menjadi sasaran serangan peretas internasional, tetapi sebagian besar serangan berhasil digagalkan.

Jadi Korban

Selain masyarakat umum, salah satu korban peretasan ini adalah Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong, menyebutkan bahwa sang Perdana Menteri menjadi sasaran yang spesifik dalam serangan ini.

PM Lee melalui akun Facebook resminya mengaku tidak tahu apa tujuan peretas itu mencuri data pribadi dan kesehatan penduduk Singapura itu.

"Mungkin mereka memburu sejumlah rahasia gelap negara atau sesuatu yang bisa mempermalukan saya. Jika iya, mereka akan kecewa.

Data kesehatan saya bukan sesuatu yang biasa saya sampaikan ke orang-orang, tapi tidak ada yang saya khawatirkan tentang itu," ujar Lee. Pemerintah Singapura yakin peretasan besar ini bukanlah dilakukan oleh hacker atau geng kriminal biasa.

Peretasan SingHealth ini membuktikan betapa rentannya data kesehatan digital. Sebuah studi tahun 2015 menunjukkan ada 29 juta data kesehatan warga Amerika Serikat yang diretas antara tahun 2010 dan 2013.

Mendigitalisasi data kesehatan memang dapat mempercepat proses administrasi, tapi terlalu luasnya datadata kesehatan itu disimpan membuatnya rentan diserang hacker. gma/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top