Guterres: Krisis Iklim Telah "Buka Pintu Neraka"
Pidato Guterres I Sekjen PBB, Antonio Guterres, saat berpidato pada sesi debat Sidang Majelis Umum PBB di markas PBB di New York, AS, Selasa (19/9) lalu. Saat berpidato pada pembukaan pertemuan puncak ambisi iklim, Guterres menyatakan bahwa KTT ini sebagai forum yang sungguh-sungguh.
Masalah Pendanaan
Masalah uang telah lama menjadi kendala dalam aksi iklim. Negara-negara maju, yang bertanggung jawab atas emisi terbesar dalam sejarah, berjanji pada 2009 lalu untuk menyalurkan 100 miliar dollar AS per tahun ke negara-negara kurang berkembang pada tahun 2020, namun janji itu hingga saat ini masih belum terpenuhi.
Di sisi lain, dana "kerugian dan kerusakan" untuk membantu negara-negara yang paling terkena dampak perubahan iklim juga masih belum dioperasionalkan.
Terkait masalah ini, Presiden Kenya, William Ruto, menyerukan diberlakukannya pajak universal atas perdagangan bahan bakar fosil untuk menutup kesenjangan fiskal. Sementara Perdana Menteri Barbados, Mia Mottley, mendesak dunia untuk menganggap krisis iklim dan pendanaan yang diperlukan untuk menyelesaikannya, sama seriusnya dengan konflik di Ukraina.SB/AFP/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya