Gurun Sahara Tertutup Salju 40 Sentimeter
Fenomena itu diperkirakan bertepatan dengan cuaca ekstrem di belahan dunia lain. Pantai timur Amerika Serikat terus menghadapi badai musim dingin yang kejam, sementara Sydney, Australia, mengalami suhu terpanas pada 116,6 derajat Fahrenheit sejak hampir 80 tahun.
Forbes melaporkan, tekanan tinggi di Eropa menyebabkan udara dingin ditarik ke Afrika Utara dan masuk ke Gurun Sahara. Massa udara dingin ini naik 3.280 kaki ke ketinggian Ain Sefra, sebuah kota yang dikelilingi oleh Pegunungan Atlas sehingga mulai turun salju pada Minggu pagi.
Ain Sefra, yang dikenal sebagai pintu gerbang ke padang pasir memiliki ketinggian suhu rata-rata 99,7 derajat Fahrenheit selama bulan Juli. Kondisi ini membuat penduduk setempat lebih terbiasa mengelola panas yang ekstrem daripada salju.
Pemandangan saat padang pasir menjadi putih ini menakjubkan. Karim Bouchetata, seorang fotografer, mengatakan bahwa penduduk benar-benar terkejut saat bangun dan melihat salju lagi.
Sayangnya, salju tidak bertahan lama karena suhu naik hingga 42 derajat Fahrenheit menjelang sore. Meski begitu, waktunya cukup bagi anak-anak untuk membuat manusia salju dan bermain kereta luncur dari atas bukit pasir.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya