Makin Memanas Demonstrasi Antipemerintah Berlanjut di Iran, Keluarga Amini Ajukan Gugatan Hukum
Orang-orang berpartisipasi dalam protes terhadap Presiden Iran Ebrahim Raisi di luar PBB pada 21 September 2022.
TEHERAN - Polisi anti huru-hara Iran hari Rabu (28/9) menghadapi langsung demonstran yang meneriakkan kata-kata "matilah diktator" di alun-alun utama Teheran, ketika berlanjut demonstrasi nasional memprotes kematian Mahsa Amini.
Amini, yang berusia 22 tahun, meninggal di dalam tahanan polisi setelah ditangkap polisi moral pada 13 September karena tidak mengenakan jilbab secara benar. Ia meninggal di rumah sakit tiga hari kemudian setelah sempat koma.
Sebuah video yang dipasang di Twitter menunjukkan para demonstran di lingkungan Ekbatan Teheran meneriakkan kata-kata, "Kami akan berjuang, kami siap mati, kami akan merebut kembali Iran."
Seperti dikutip dari VoA, Kamis (29/9), demonstrasi ini adalah yang terbesar di Iran sejak protes kenaikan harga BBM pada tahun 2019.
Keluarga Amini telah mengajukan pengaduan hukum terhadap petugas polisi yang menangkapnya, menyerukan penyelidikan penuh tentang bagaimana penangkapan itu dilakukan, bagaimana perlakuan terhadap Amini dan mengapa ia akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya