Senin, 18 Nov 2024, 10:55 WIB

Gunung Lewotobi Masih Aktif, Warga Diimbau Tetap Ikuti Rekomendasi Badan Geologi

Foto udara kondisi Pasar Boru dengan latar belakang erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Boru, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (17/11/2024).

Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Badan Geologi Kementerian ESDM mengingatkan kepada warga dan petugas gabungan di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur untuk tetap mengikuti rekomendasi terkait aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih berpotensi mengalami letusan meski secara visual mengalami penurunan aktivitas demi keselamatan bersama.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid saat dikonfirmasi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/11), mengatakan secara visual tim vulkanologi mendapati aktivitas gunung Lewotobi Laki-laki secara visual mengalami penurunan setidaknya dalam 1-2 hari terakhir yang ditandai dengan menipisnya intensitas kolom erupsi kawah utama dan kegempaan.

“Tetapi secara instrumental kami mendapati masih ada potensi aktivitas vulkanisnya untuk naik karena situasi Lewotobi ini karakteristiknya sudah berubah. Erupsinya eksplosif melontarkan material pijar dan endapan abu, erupsi magmatis juga terjadi yang menghasilkan aliran lawa atau kuba lava,” kata dia.

Berdasarkan pengamatan instrumental tim vulkanologi Badan Geologi mendapati setidaknya pada medio 16-18 November 2024 didapati gempa hembusan - gempa guguran masih cenderung dominan dan masih terus berlanjut sampai saat ini.

Kondisi tersebut membuat Badan Geologi per hari ini merekomendasikan kepada otoritas terkait di lapangan termasuk pemerintah daerah agar wilayah pada radius 7 kilometer dari kawah utama Gunung Lewotobi Laki-laki, dan 8 kilometer arah barat daya-barat laut untuk tetap dikosongkan dari aktivitas apapun. Setelah sebelumnya sempat dilakukan perluasan zona bahaya sektoral dengan radius 9 kilometer arah barat daya - barat laut pada 15 November 2024.

“Kami akan terus memantau dan menyampaikan perkembangan kondisi Gunung Lewotobi Laki-laki dengan penuh kehati-hatian saat ini masih berstatus Awas atau Level IV,” ujarnya.

Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi pada Senin (4/11) pagi pukul 02.48 Wita. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit lima detik. Pada Sabtu (9/11) gunung api kembar ini kembali mengalami erupsi yang disertai suara gemuruh dan api pijar dengan kolom abu lebih kurang setinggi 10 kilometer ke udara.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada sembilan korban meninggal dunia atas peristiwa ini dan sebanyak 10.295 orang warga terdampak sehingga harus menempati pengungsian. Korban mengungsi merupakan warga dari 14 desa dalam wilayah administrasi Kecamatan Ile Bura, Titehena, dan Walanggitang, Flores Timur.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: