![Gunung Dempo Erupsi, Badan Geologi Imbau Warga Tak Mendekat](https://koran-jakarta.com/images/article/gunung-dempo-erupsi-badan-geologi-imbau-warga-tak-mendekat-240527102744.jpg)
Gunung Dempo Erupsi, Badan Geologi Imbau Warga Tak Mendekat
![Gunung Dempo Erupsi, Badan Geologi Imbau Warga Tak Mendekat](https://koran-jakarta.com/images/article/gunung-dempo-erupsi-badan-geologi-imbau-warga-tak-mendekat-240527102744.jpg)
Foto : NTARA/HO-PVMBG
Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Dempo di Sumatera Selatan, Senin (27/5/2024).
Tiga hari kemudian pada 12 Mei 2024, pukul 19.11 WIB, Badan Geologi merekam gempa hembusan dengan amplitudo 30 milimeter dan durasi 45 detik.
Pada 15 Mei 2024, air danau kawah berubah warna dari abu-abu menjadi hijau toska. Lalu, dua hari berselang pada 17 Mei 2024, air danau kawah kembali berubah warna dari hijau toska menjadi abu-abu.
Gunung Dempo secara administratif mencakup tiga wilayah di Sumatera Selatan, yakni Lahat Empat Lawang, Pagar Alam.
Sejarah erupsi Gunung Dempo tercatat sejak tahun 1818 dan memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 32 tahun. Pada Agustus 2023, erupsi freatik pernah terjadi dengan lontaran material lebih kurang 500 meter di sekitar kawah aktif serta hujan abu di sekitar Gunung Dempo.
Pada 1 sampai 26 Mei 2024, Badan Geologi mencatat jumlah kegempaan Gunung Dempo terdiri dari 11 kali gempa hembusan, 1 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa terasa skala I hingga II, 19 kali gempa tektonik jauh, dan 26 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter.
Pada 1 sampai 26 Mei 2024, Badan Geologi mencatat jumlah kegempaan Gunung Dempo terdiri dari 11 kali gempa hembusan, 1 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa terasa skala I hingga II, 19 kali gempa tektonik jauh, dan 26 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter.
Hasil spektogram gempa menunjukkan bahwa gempa frekuensi rendah yang berasosiasi dengan input fluida masih terekam dengan frekuensi dominan sekitar 2,4 hertz.
Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara
Komentar
()Muat lainnya