Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Misi Luar Angkasa

Gunung Api Raksasa Kedua Ditemukan di Mars

Foto : NASA/JPL/USGS
A   A   A   Pengaturan Font

Gunung berapi Noctis menyajikan sejarah modifikasi yang panjang dan kompleks, kemungkinan akibat kombinasi rekahan, erosi termal, dan erosi glasial. Para peneliti menafsirkan gunung berapi tersebut sebagai perisai besar yang terbuat dari akumulasi berlapis material piroklastik, lava, dan es, yang merupakan hasil dari penumpukan salju dan gletser berulang kali di sisi-sisinya sepanjang waktu.

Seiring dengan berkembangnya retakan dan patahan, khususnya sehubungan dengan pengangkatan wilayah Tharsis yang lebih luas di mana gunung berapi tersebut berada, lava naik melalui berbagai bagian gunung berapi menyebabkan erosi termal dan hilangnya sejumlah besar es yang terkubur dan erosi keruntuhan dahsyat seluruh bagian gunung berapi.

Glasiasi berikutnya melanjutkan erosinya, sehingga membuat banyak ngarai di dalam struktur tersebut memiliki bentuk yang khas seperti sekarang. Dalam konteks ini, relik gletser (relict glacier) kemungkinan lapisan es gletser yang terkubur di sekitarnya, mungkin merupakan sisa-sisa episode glasiasi terbaru yang mempengaruhi gunung berapi Noctis.

Namun banyak hal tentang gunung berapi raksasa yang baru ditemukan ini masih menjadi misteri. Meskipun jelas bahwa telah aktif sejak lama dan mulai terbentuk pada awal sejarah Mars, tidak diketahui secara pasti kapan tepatnya.

Demikian pula, meskipun telah mengalami letusan bahkan di zaman modern, tidak diketahui apakah gunung berapi tersebut masih aktif dan mungkin akan meletus lagi. Ketika misteri seputar gunung berapi Noctis terus membingungkan para ilmuwan, situs tersebut kini muncul sebagai lokasi baru yang menarik untuk mempelajari evolusi geologi Mars, mencari kehidupan, dan merencanakan eksplorasi robot dan manusia di masa depan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top