Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gunakan Teknologi untuk Kurangi Dampak Bencana

Foto : Koran Jakarta / teguh raharjo

Potensi Bencana - Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syahrial (kiri), memaparkan potensi bencana geologi dan vulkanik di Indonesia dalam seminar nasional yang berlangsung, di kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuat rekapitulasi berbagai peristiwa bencana di Indonesia. Dari data yang dikumpulkan terlihat bahwa jumlah bencana pada 2016 mencapai 2.342 peristiwa. Jumlah ini yang tertinggi sejak pencatatan kejadian bencana pada 2002.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, jika dibandingkan dengan jumlah bencana pada 2015, peristiwa bencana tahun 2016 meningkat 35 persen. Dari bencana ini menimbulkan korban jiwa dan kerugian meteriil yang tidak sedikit.

Kerugian materiil akibat bencana alam selama sepuluh tahun, hingga 2014 mencapai 167,7 triliun rupiah. Seharusnya kerugian ratusan triliun rupiah itu dapat diminimalisir jika pemerintah daerah (Pemda) memanfaatkan data soal potensi bencana yang dibuat Badan Geologi. Korban jiwa mencapai ratusan ribu orang.

"Belum banyak pemda yang memanfaatkan data untuk memitigasi kerawanan bencana di daerahnya. Akibatnya, setiap kali bencana, korban jiwa banyak dan kerugian harta benda juga sangat besar," kata anggota BPK, Rizal Jalil, dalam seminar nasional dengan tema Peranan Data Geografis dalam Mitigasi Bencana, di kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.

Kejadian terbaru, tambah Rizal, semburan awan panas yang menimpa wisatawan saat berwisata di Kawah Sileri Dieng. Padahal, peringatan dari Badan Geologi sudah diberikan agar tidak boleh ada yang mendekat dalam radius 100 meter dari bibir kawah. Hal itu dilanggar sehingga terjadi korban. Pemda, Badan Gelogi, dan masyarakat harus mematuhi aturan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top