
Gubernur Aceh bertekad tarik investasi rumah sakit berteknologi tinggi
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mulaem bertekad untuk menarik investasi pembangunan rumah sakit berteknologi tinggi di Aceh dengan menggandeng dr Fetrik yakni investor Malaysia yang bergerak di bidang kesehatan.
Foto: Antara FotoBanda Aceh, 16/3 (ANTARA) - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mulaem bertekad untuk menarik investasi pembangunan rumah sakit berteknologi tinggi di Aceh dengan menggandeng dr Fetrik yakni investor Malaysia yang bergerak di bidang kesehatan.
"Kesehatan masyarakat Aceh menjadi prioritas utama. Kami ingin menghadirkan fasilitas kesehatan terbaik dengan teknologi modern dan tenaga medis yang mumpuni," kata Mualem dalam keterangannya, di Banda Aceh, Minggu.
Terkait wacana investasi peningkatan layanan kesehatan itu, Muzakir Manaf sendiri telah melakukan pertemuan investor kesehatan asal Malaysia tersebut.
Dalam pertemuan itu, rencana pembangunan pusat kesehatan atau rumah sakit berteknologi tinggi ditargetkan bisa direalisasikan sebelum mencapai 100 hari kerja Gubernur Muzakir Manaf.
Mualem mengatakan, fasilitas kesehatan yang dirancang nantinya memiliki fokus utama pada penyakit jantung, kesehatan ibu dan anak, serta perawatan kulit dan kecantikan.
Dengan mengusung konsep rumah sakit modern, kata dia, pusat kesehatan itu nantinya dilengkapi dengan teknologi canggih, termasuk Magnetic Resonance Imaging (MRI) guna meningkatkan akurasi diagnosis serta layanan medis bagi masyarakat Aceh.
Sebagai bentuk komitmen terhadap layanan kesehatan berkualitas, rumah sakit ini juga akan menerapkan sistem kolaborasi tenaga medis dari Malaysia dan Indonesia.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas tenaga kesehatan lokal serta memastikan layanan yang diberikan sesuai dengan standar internasional.
Mualem juga menekankan, rencana ini penting dilakukan pengkajian lebih lanjut guna memastikan proyek tersebut berjalan sesuai harapan.
"Kerja sama ini akan segera kami kaji secara mendalam agar dapat direalisasikan," ujarnya.
Dia optimistis dengan investasi ini, mengingat tingginya kebutuhan masyarakat Aceh terhadap layanan kesehatan berkualitas, terutama untuk penanganan penyakit jantung dan kesehatan ibu dan anak.
Jika terealisasi, proyek ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat Aceh untuk berobat ke luar negeri dan meningkatkan akses layanan kesehatan di daerah.
"Pemerintah Aceh bersama tim dari Malaysia akan segera melakukan kajian lebih lanjut terkait aspek teknis dan administratif guna memastikan proyek ini berjalan lancar," demikian Mualem.
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 3 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 4 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
- 5 THR Untuk Ojol Harus Diapresiasi dan Diawasi
Berita Terkini
-
Orangtua Tak Punya Moral, Anak Sendiri pun “Dikerjai”
-
Baju Paksian Pangkalpinang Tercatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal di Kemenkum
-
Klarifikasi Jampidsus soal Pelaporan di KPK, Komjak RI: Tak Ditemukan Penyalahgunaan Wewenang
-
Pemerintah Siapkan Beragam Kebijakan Jelang Lebaran, Mulai dari Diskon Tarif Tol hingga Risiko Resesi Ekonomi
-
Kemenperin Targetkan Sembilan Sektor Ikut Carbon Trading Tahun 2027