Google Harus Menjual Chrome untuk Akhiri Monopoli
Pemerintah AS pada 20 November 2024 meminta hakim untuk memerintahkan Google dengan menjual browser Chrome yang banyak digunakan dalam tindakan keras antimonopoli besarbesaran terhadap raksasa internet tersebut.
Foto: AFP/JOSH EDELSONWASHINGTON – Departemen Kehakiman Amerika Serikat atau Department of Justice (DOJ), pada Rabu (20/11), mengatakan Google milik Alphabet harus menjual mesin peramban Chrome-nya, berbagi data dan hasil pencarian dengan pesaing, dan mengambil serangkaian tindakan lain untuk mengakhiri monopoli dalam pencarian di internet.
Dikutip dari The Straits Times, perubahan semacam itu pada hakikatnya akan menyebabkan Google berada di bawah regulasi ketat selama 10 tahun, yang akan menempatkannya di bawah pengawasan pengadilan federal Washington yang sama yang memutuskan bahwa perusahaan tersebut menjalankan monopoli ilegal dalam pencarian daring dan periklanan terkait.
Google menguasai sekitar 90 persen pasar pencarian daring."Perilaku Google yang melanggar hukum telah merampas bukan hanya saluran distribusi penting dari para pesaing, tetapi juga mitra distribusi yang seharusnya dapat memungkinkan masuknya para pesaing ke pasar tersebut dengan cara-cara yang baru dan inovatif," kata DOJ dalam berkas gugatannya ke pengadilan.
Dokumen pengadilan yang diajukan pada malam 20 November memperluas garis besar sebelumnya tentang bagaimana AS ingin mengakhiri monopoli Google.
Merugikan Konsumen
Google menyebut usulan tersebut radikal pada saat itu, dengan mengatakan bahwa usulan tersebut akan merugikan konsumen dan bisnis AS serta mengguncang daya saing Amerika dalam kecerdasan buatan (AI). Perusahaan tersebut mengatakan akan mengajukan banding.
Tuntutan DOJ sangat luas, termasuk melarang Google memasuki kembali pasar peramban selama lima tahun dan mendesak Google menjual sistem operasi seluler Android jika upaya lain gagal memulihkan persaingan.
DOJ juga telah meminta larangan bagi Google untuk membeli atau berinvestasi pada pesaing pencarian, produk AI (artificial intelligence berbasis kueri, atau teknologi periklanan.
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 PLN UP3 Kotamobagu Tanam Ratusan Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
- 3 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
- 4 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 5 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
Berita Terkini
- Polres Jaktim gelar Operasi Keselamatan 2025 di empat titik rawan
- Angka kesakitan malaria di Kabupaten Penajam alami penurunan
- Penonton MotoGP Mandalika 2025 ditargetkan 130 ribu orang
- Pemprov Lampung Lakukan Efisiensi Anggaran hingga Rp600 Miliar dari APBD 2025.
- ABC Ajak Para Ibu Raih Cuan Melalui Social-Commerce