Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Lingkungan Hidup

Gizi Buruk Warga DKI Segera Ditangani

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan kasus gizi buruk di Jakarta Utara tertangani dengan baik. Petugas segera menyusuri kampung- kampung di Ibu Kota untuk menemukan anggota keluarga yang kekurangan gizi.

Janji ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, di, Jakarta Pusat, Jumat (2/2) "Nanti saya cek langsung untuk ditangani. Di Jakarta tidak boleh ada anak yang kekurangan gizi.

Kalau ada, kondisi yang tidak bisa ditoleransi. Saya akan langsung instruksikan seluruh jajaran untuk memeriksa dan mendatangi kampung-kampung," kata Anies. Menurutnya, permasalahan gizi warga Jakarta sangat mendasar.

Dia tidak ingin, anak-anak Jakarta tidak terpantau masalah gizinya. Anies pun langsung mengumpulkan lurah-lurah untuk memastikan kasus gizi buruk itu tertangani secara tuntas. Dia menginstruksikan para lurah memastikan ada tidaknya warga kekurangan gizi.

Bila ada, jangan menunggu sampai menjadi berita. Kalau ada masalah, langsung diberi solusi. Sementara itu, anggota DPRD DKI Jakarta, William Yani, kaget mendengar adanya kasus gizi buruk di Jakarta.

Seharusnya, Jakarta tidak boleh ada kasus gizi buruk. Apalagi, akses ke fasilitas kesehatan sangat mudah. "Ini mengejutkan ketika di Jakarta ada yang mengalami gizi buruk. Bagaimana itu bisa terjadi? Sesuatu yang aneh kalau masih ada gizi buruk di Jakarta," katanya.

Menurutnya, warga Jakarta telah diberi kemudahan mendapat asupan gizi dengan baik. Salah satunya, setiap anak didik yang memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP) diberi kemudahan mendapat subsidi pangan dengan gizi tinggi.

Apalagi, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah lama menjalankan program 'Ketuk Pintu Layani dengan Hati' (KPLDH). Dalam program ini, setiap wilayah tertentu mendapat pendampingan dari tim kesehatan baik perawat, dokter, maupun bidan secara berkala.

Kurang Pengetahuan

Sementara itu, Kepala Sudinkes Jakarta Utara M. Helmi mengatakan sebanyak 194 anak di Jakarta Utara mengalami gizi buruk pada 2017. Jumlah itu berkurang pada akhir tahun lalu menjadi 34 anak.

Anakanak tersebut kurang asupan gizi karena beberapa faktor, seperti lemahnya ekonomi keluarga dan kebiasaan orang tua yang membiarkan anak mereka jajan sembarangan.

"Pengetahuan ibunya kurang soal gizi, dan juga perilaku orang tua yang biar gampang, si anak dikasih jajan saja," kata Helmi. Suku Dinas Kesehatan Jakut pun melakukan intervensi yang bertujuan memperbaiki gizi penderita dengan perawatan dan pengobatan. pin/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top