Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Geram! Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Desak Barat Berhenti Main-main dan Jatuhkan Sanksi Lebih Keras untuk Rusia

Foto : Reuters

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Barat untuk berhenti bermain-main dengan Rusia dan menjatuhkan sanksi lebih keras kepada Moskow untuk mengakhiri "perang tidak masuk akal" di negaranya. Ia menekankan, Ukraina akan tetap menjadi negara merdeka.

"Ukraina akan selalu menjadi negara merdeka dan tidak akan hancur. Satu-satunya pertanyaan adalah berapa harga yang harus dibayar rakyat kami untuk kebebasan mereka, dan berapa harga yang akan dibayar Rusia untuk perang tidak masuk akal melawan kami ini," kata Zelenskyy dalam sebuah pidato, dikutip dari Reuters, Jumat (27/5).

Kritik Zelenskyy terhadap Barat meningkat dalam beberapa hari terakhir ketika Uni Eropa (EU) terlalu lama dalam mengambil keputusan dalam kemungkinan embargo minyak Rusia. Ini seiring pasukan Rusia yang mencoba mengepung dua kota utama di timur, Sievierodonetsk dan Lysychansk.

Tiga bulan setelah invasi di Ukraina, Rusia telah menghentikan serangannya di ibu kota Kiev dan berusaha merebut kendali atas wilayah industri Donbas di bagian timur, yang diketahui telah mendukung pemberontakan separatis sejak 2014.

"Peristiwa bencana yang sedang berlangsung masih bisa dihentikan jika dunia memperlakukan situasi di Ukraina seolah-olah menghadapi situasi yang sama, jika kekuatan yang ada tidak bermain-main dengan Rusia tetapi benar-benar mendesak untuk mengakhiri perang," ujar Zelensky.

Zelensky mengeluhkan ketidaksepakatan di kalangan anggota EU tentang sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan bertanya mengapa beberapa negara dibiarkan menghalangi rencana tersebut.

EU sedang membahas putaran keenam tindakan hukuman, termasuk embargo impor minyak Rusia. Langkah itu membutuhkan suara bulat dari seluruh anggota, tetapi Hungaria menentang gagasan itu untuk saat ini dengan alasan ekonominya akan terlalu menderita.

Zelensky mengatakan Rusia menerima 1 miliar euro (sekitar Rp15,65 triliun) per hari dari blok beranggota 27 negara itu untuk pasokan energi. Dia bertanya butuh berapa minggu bagi EU untuk menyepakati sanksi keenamnya terhadap Rusia.

"Tekanan pada Rusia secara harfiah adalah upaya menyelamatkan nyawa. Setiap penundaan, kelemahan, berbagai perselisihan atau usulan untuk 'menenangkan' agresor dengan mengorbankan korban hanya membuat lebih banyak orang Ukraina terbunuh," ucapnya.

Negara-negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat (AS) telah memberi Ukraina persenjataan jarak jauh, termasuk howitzer M777 dari Washington dan rudal antikapal Harpoon dari Denmark.

Washington bahkan mempertimbangkan untuk melengkapi Ukraina dengan sistem roket yang mampu menjangkau ratusan kilometer, dan telah berdiskusi dengan Kiev tentang bahaya eskalasi jika menyerang jauh ke Rusia, kata AS dan para pejabat diplomatik kepada Reuters.

Rusia menyebut invasinya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melumpuhkan militer Ukraina dan melindunginya dari kaum fasis.

Ukraina dan Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar dan bahwa perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia berharap Ukraina menerima tuntutannya dalam setiap pembicaraan damai di masa depan. Ia menginginkan Ukraina mengakui kedaulatan Rusia atas semenanjung Krimea yang dicaplok oleh Moskow pada 2014, dan kemerdekaan wilayah yang diklaim oleh kelompok separatis.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top