Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Integritas

Generasi Muda Pesimistis Korupsi Bisa Hilang di RI

Foto : ISTIMEWA

KUNTO ADI WIBOWO Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai KOPI - Isu korupsi membuat anak-anak muda di Indonesia agak pesimistis.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Hasil survei lembaga Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI) menunjukkan generasi muda pesimistis korupsi bisa hilang di Indonesia. Hal itu tecermin dari angka net indeks optimisme terkait isu tersebut yang mencapai minus 17,7 persen.

Survei yang dilakukan lembaga Kedai KOPI pada 7 sampai 22 Juli 2022 terhadap 906 orang melalui wawancara telepon menunjukkan tingkat optimisme generasi muda Indonesia pada sektor isu korupsi semakin rendah di masa depan. Isu korupsi menunjukkan angka pesimisme mencapai 29,8 persen, sedangkan optimisme hanya 12,1 persen.

"Yang paling rendah adalah isu korupsi. Isu korupsi membuat anak-anak muda di Indonesia agak pesimistis. Apakah benar korupsi bisa hilang atau semakin rendah di Indonesia itu net indeksnya minus 17,7 persen," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai KOPI, Kunto Adi Wibowo, di Jakarta, Rabu (10/8).

Kedai KOPI adalah lembaga yang mengkaji opini publik untuk kebutuhan pengambilan keputusan dan penyusunan strategi komunikasi.

Turun Paling Rendah

Kunto yakin generasi muda di Indonesia pada sektor politik dan hukum juga mengalami penurunan yang paling rendah dibandingkan sektor lainnya pada tahun 2022. Optimisme generasi muda terhadap sektor politik dan hukum dari angka 28,1 persen pada 2021 menjadi minus 10,2 persen di tahun 2022.

"Kenapa politik dan hukum itu optimisme anak muda kita menilai negatif secara indeks? Karena korupsi dianggap permasalahan utama di Indonesia oleh anak-anak muda," ucapnya.

Secara keseluruhan hasil indeks optimisme generasi muda terhadap isu di berbagai sektor, seperti kebutuhan dasar, pendidikan, ekonomi serta kesehatan, dan kehidupan sosial turun 4 persen dari angka 64 persen.

"Hasil indeks optimisme di Indonesia di tahun 2022 total indeks kita 60,3 persen. Ini turun 4 persen dari total indeks optimisme tahun lalu," ujar Kunto.

Menurut Kunto, sektor hukum dan politik ke depannya perlu ditingkatkan. Pasalnya, hanya 16 persen anak muda yang optimistis Indonesia mampu menerapkan sistem pemerintahan yang bersih dan transparan di masa depan.

"Praktik korupsi menjadi alasan utama. Hukum dan politik merupakan sektor dengan tingkat optimisme terendah dibandingkan dengan lainnya," ungkapnya.

Pendiri lembaga survei Kedai KOPI, Hendri Satrio, mengatakan meskipun indeks politik dan hukum menurun bukan berarti semuanya negatif.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top