Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Banjir I Pompa Air Disiagakan di 180 Lokasi di Ibu Kota

Genangan Ditarget Surut dalam Enam Jam

Foto : ANTARA/Rivan Awal Lingga

Petugas membersihkan Kali Mookervart, Rawa Buaya, Jakarta, Selasa (14/9/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Pemprov DKI Jakarta akan melakukan mitigasi dengan pengerukan sungai dan waduk agar genangan air saat musim hujan di Ibu Kota bisa surut dalam waktu kurang dari enam jam.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan genangan air saat musim hujan di Ibu Kota surut dalam waktu kurang dari enam jam setelah hujan berhenti.
"Genangan air akan berkurang dengan KPI (Key Performance Indicator) yang diharapkan gubernur kurang dari enam jam," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD DKI Sabdo Kurnianto di Balai Kota Jakarta, kemarin.
Meski begitu, lanjut dia, target itu diharapkan tercapai apabila curah hujan tidak lebih dari 100 milimeter atau tidak dalam keadaan hujan ekstrem. "Kecuali hujan ekstrem karena kami punya drainase itu hanya (menampung) 100 mm hujan," katanya.
Untuk mencapai target itu, kata dia, Pemprov DKI sudah melakukan mitigasi di antaranya pengerukan sungai dan waduk untuk menampung debit air lebih besar ketika musim hujan.
Dengan mitigasi itu pula, lanjut dia, risiko bencana dapat ditekan termasuk mencegah korban jiwa berjatuhan.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata dia, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2022. Di sisi lain, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diharapkan saling berkolaborasi dalam melaksanakan mitigasi potensi bencana banjir.
"Yang jelas kita menghadapi musim hujan sudah rutin, artinya kita punya pengalaman. Kalau 2020 seperti itu, 2021 akan lebih baik. Mudah-mudahan ini lebih baik," katanya.
Pemprov DKI Jakarta saat ini telah menyiagakan ratusan unit pompa air yang ditempatkan di 180 lokasi untuk mengantisipasi banjir pada saat puncak musim hujan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faisal mengatakan, pompa yang disiapkan terdiri atas 480 pompa permanen (stasioner) dan 327 pompa portabel (mobile). "Lokasi pompa kita itu ada di 180 titik termasuk yang ada di waduk, di pinggir-pinggir kali itu jumlahnya ada 480 unit pompa stasioner," kata Yusmada di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Yusmada menjelaskan, sejumlah upaya dilakukan untuk memitigasi banjir di Ibu Kota, termasuk memastikan seluruh pompa air tersebut berfungsi dengan baik.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga tengah membangun sumur resapan dengan target 40 ribu titik sampai akhir tahun. Saat ini, pembangunan sumur resapan baru terealisasi di 22 ribu titik.
Adapun mitigasi banjir dilakukan, seiring dengan puncak musim hujan di Jakarta yang diperkirakan terjadi pada awal 2022 mendatang, berdasarkan prediksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
BPBD pun juga melakukan serangkaian upaya preventif untuk menghadapi cuaca ekstrem, yakni dengan cara sosialisasi, membagikan buku panduan bencana kepada masyarakat, koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pelaksana BPDB DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto menegaskan pihaknya akan menggelar apel kesiapsiagaan pada pertengahan Oktober mendatang untuk mematangkan langkah antisipasi cuaca ekstrem.

Normalisasi Sungai
Pemprov DKI juga terus mengupayakan untuk normalisasi sungai dan waduk. Saat ini tengah mengalokasikan anggaran sebesar 1 triliun rupiah untuk pembebasan lahan dalam rangka normalisasi sungai dan waduk guna mencegah banjir di Ibu Kota.
"Kalau yang disediakan oleh APBD ini sekitar 1 triliun rupiah untuk pembebasan lahan dan normalisasi sesuai dengan yang di Ingub," kata Yusmada.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top