Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gen Z Mulai Tinggalkan ‘Smartphones’ dan Pilih ‘Ponsel Bodoh’, Fenomena Apa Ini?

Foto : The Conversation/Shutterstock

Motorola Razr merupakan jenis ponsel lipat yang sangat populer pada pertengahan dekade 2000-an.

A   A   A   Pengaturan Font

Alasannya lain mengapa orang-orang membeli ponsel lipat adalah untuk melakukan detoks digital dan mengurangi waktu di depan layar. Detoks digital merujuk pada periode waktu saat seseorang menahan diri dari menggunakan perangkat eletronik mereka, seperti smartphone, untuk fokus pada koneksi sosial di dunia nyata dan mengurangi stres.

Pada 2022, masyarakat AS menggunakan gawainya lebih dari 4,5 jam sehari. Pada periode yang sama di Kanada, orang-orang dewasa menghabiskan 3,2 jam per hari di depan layar perangkat mereka. Sementara, anak-anak dan remaja menghabiskan sekitar 3 jam per hari pada 2016 dan 2017.

Terlalu banyak menggunakan gawai dapat menimbulkan berbagai macam efek buruk, seperti gangguan tidur. Lebih dari separuh populasi Kanada, misalnya, mengecek smartphone mereka sebelum tidur.

Cahaya biru yang dipancarkan dari smartphone dapat menekan produksi melatonin yang dapat membuat kita lebih sulit untuk tidur dan menyebabkan masalah fisiologis, termasuk penurunan toleransi glukosa, peningkatan tekanan darah, dan peningkatan penanda inflamasi.

Peningkatan keterhubungan digital dan tekanan untuk segera merespons, terutama pada era setelah pandemi saat banyak orang bekerja jarak jauh, dapat menyebabkan naiknya tingkat kecemasan dan stres. Terus menerus online juga dapat menurunkan konektivitias sosial dan berdampak negatif pada hubungan personal dan kemampuan sosial.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top