Minggu, 19 Jan 2025, 16:05 WIB

Gen Z diajak pahami strategi cerdas mengelola keuangan

Arsip foto - Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum LKBN ANTARA Nina Kurnia Dewi

Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Jakarta -- Pakar keuangan sekaligus Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko LKBN ANTARA Dr.Nina Kurnia Dewi mengajak generasi Z (Gen Z) untuk memahami strategi cerdas dalam mengelola keuangan, yaitu dengan membedakan kebutuhan dengan keinginan.

“Keinginan berbeda dengan kebutuhan. Jika menginginkan sesuatu (kebutuhan tersier), mindset (pola pikir) yang harus dibangun adalah menabung, bukan berutang. Ada dua pendekatan di sini, yaitu pola pikir menabung dan berutang. Saya sarankan untuk memperkuat pola pikir menabung,” ujar Nina saat webinar "Financial Planning ala Gen Z," yang diselenggarakan oleh Kelompok Profesional 14 Mentoring Leader Institut Pertanian Bogor (IPB) Batch 6, yang diikuti dari Jakarta, Minggu.

Generasi Z dikenal adaptif dan berpikiran global, namun, tantangan finansial seperti gaya hidup you only live once (YOLO) dan fear of missing out (FOMO) sering memengaruhi pengelolaan keuangan mereka.

Dalam webinar tersebut, Nina membagikan empat cara untuk mengelola keuangan, yang dimulai dengan menentukan tujuan keuangan. Anak muda diajak menetapkan tujuan keuangan sejak dini, mencakup investasi untuk kesehatan, seperti olahraga dan pola makan sehat, hingga investasi untuk meningkatkan keterampilan. 

Kedua, buat anggaran dan laporan keuangan untuk memahami pola konsumsi. Dengan mencatat pengeluaran, Gen Z dapat mengevaluasi kebiasaan mereka dan mencari cara untuk menjadi lebih hemat.

Selain itu, menyisihkan penghasilan untuk dana darurat juga sangat penting, misalnya dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama enam bulan ke depan.

Ketiga, Nina mengingatkan agar Generasi Z menghindari utang konsumtif yang bisa menggagalkan rencana keuangan.

“Kembali lagi, bedakan kebutuhan dengan keinginan. Hindari membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena terdorong oleh FOMO atau YOLO. Hal ini bisa membuat kalian terlena,” kata dia.

Terakhir, Gen Z didorong untuk terus belajar mengenai keuangan melalui berbagai platform, sekaligus mencari mentor berpengalaman untuk konsultasi perencanaan keuangan jangka panjang. Mentor dapat berasal dari orang-orang terdekat yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang tersebut

Anak muda juga perlu mengintropeksi diri untuk menjaga kualitas hidup. Misalnya, apakah hidup menjadi sulit jika kita mengurangi pengeluaran untuk mengonsumsi kopi yang sedang tren.

“Coba introspeksi, apakah kita akan kesulitan jika mengurangi pengeluaran, seperti untuk kopi kekinian? Jika tidak, lebih baik alokasikan dana tersebut untuk menabung atau berinvestasi. Dengan begitu, kualitas hidup kita akan lebih terjaga,” kata Nina menutup penjelasan.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Sujar

Tag Terkait:

Bagikan: