Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempar! Ancam Perang Nuklir, Rusia Deklarasi Amerika Resmi Terlibat Perang Ukraina Akibat Lakukan Hal Besar Ini

Foto : Reuters

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Berbicara Selama Konferensi Pers

A   A   A   Pengaturan Font

Rusia melalui Menteri Luar Hegeri Sergei Lavrov memperingatkan Barat pada Senin (25/4) untuk tidak memandang peningkatan risiko konflir sebelah mata. Lavrov juga menekankan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada dasarnya sudah terlibat perang proxy dengan Rusia apabila tetap memasok lebih banyak senjata untuk Ukraina.

"NATO, pada dasarnya, terlibat dalam perang dengan Rusia melalui proxy dan mempersenjatai proxy itu. Perang berarti perang," ujar Lavrov.

Dalam wawancara yang disiarkan oleh media pemerintah Rusia, Lavrov mengatakan inti dari setiap kesepakatan damai dengan Ukraina akan sangat bergantung pada situasi militer di lapangan.

Ketika ditanya apakah situasi saat ini sebanding dengan krisis rudal Kuba pada tahun 1962 yang menjadi titik terendah hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Uni Soviet, Lavrov berkata pihaknya telah berupaya maksimal untuk mencegah perang nuklir dengan segala cara.

"Ini adalah posisi kunci kami di mana kami mendasarkan segalanya. Risikonya sekarang cukup besar," kata Lavrov seperti dikutip Reuters.

"Saya tidak ingin meningkatkan risiko itu secara artifisial. Banyak yang menyukai itu. Bahayanya serius, nyata dan kita tidak boleh meremehkannya," tambahnya.

Namun, Lavrov mengatakan pasokan senjata canggih,termasuk rudal anti-tank Javelin, kendaraan lapis baja dan pesawat tak berawak canggih, yang dilakukan Barat untuk membantu Ukraina merupakan tindakan provokatif yang diperhitungkan untuk memperpanjang konflik daripada berupaya mengakhirinya.

"Senjata-senjata ini akan menjadi target yang sah bagi militer Rusia yang bertindak dalam konteks operasi khusus," kata Lavrov.

Lebih lanjut Lavrov mengatakan bahwa otoritas Kyiv tidak bernegosiasi dengan itikad baik dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang merupakan mantan aktor, mirip seperti Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang lebih mengutamakan penampilannya di depan publik daripada menangani tugas yang ada.

"Mereka mirip dalam hal kemampuan bermain di galeri. Misalnya, mereka meniru negosiasi," kata Lavrov.

Reuters melaporkan Invasi Rusia dua bulan ke Ukraina telah menyebabkan ribuan orang tewas atau terluka, kota-kota menjadi puing-puing dan memaksa lebih dari 5 juta orang melarikan diri ke luar negeri.

Rusia menyebut invasinya sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis. Namun, baik Ukraina dan Barat mengatakan ini dalih palsu untuk perang agresi tak beralasan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Lavrov, membela tindakan Rusia dan juga menyalahkan AS atas kurangnya dialog.

"Amerika Serikat praktis telah menghentikan semua kontak hanya karena kami berkewajiban untuk membela Rusia di Ukraina," kata Lavrov.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top