Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempa Taiwan, Tim SAR Masih Mencari 18 Orang termasuk Warga Asing

Foto : AP/Hualien Fire Dept.

Petugas pemadam kebakaran dan pekerja penggalian mengevakuasi jenazah dari Tambang Ho Ren sehari setelah gempa bumi dahsyat melanda daerah Hualien, Taiwan timur, pada 4 April 2024, dalam foto yang dirilis oleh Departemen Pemadam Kebakaran Hualien.

A   A   A   Pengaturan Font

HUALIEN - Tim penyelamat Taiwan mencari 18 orang yang masih hilang pada Jumat (5/3) setelah gempa berkekuatan 7,2 melanda pantai timur pulau itu.

Gempa bumi yang terjadi pada Rabu (3/4) di wilayah Hualien, wilayah berpenduduk jarang di Taiwan timur, menewaskan 10 orang, menyebabkan ratusan orang terdampar di taman nasional ketika batu-batu besar berjatuhan dari pegunungan, dan memutus jalan.

Pemadam kebakaran Taiwan menyebutkan jumlah orang yang masih hilang sebanyak 18 orang, termasuk empat orang asing yang sebelumnya terdaftar sebagai orang India, Kanada, dan Australia. Lokasinya masih belum diketahui.

Enam orang lainnya hilang di jalur pendakian, dan tim penyelamat beranggotakan 45 orang sedang berusaha menghubungi mereka, tambahnya.

Tim penyelamat telah memastikan sekitar 400 orang yang dievakuasi di sebuah hotel mewah di taman nasional Ngarai Taroko dalam keadaan selamat, dan menggunakan helikopter untuk membawa perbekalan dan mengevakuasi mereka yang terluka.

"Kami sedang memperkirakan kemungkinan hujan hari ini, jadi rekan SAR kami akan dilengkapi dengan perlengkapan hujan. Namun, hujan meningkatkan risiko jatuhnya batu dan tanah longsor, yang saat ini merupakan tantangan terbesar yang kami hadapi," kata Su Yu-ming, kapten tim pencarian dan penyelamatan kota Kaohsiung.

"Faktor-faktor ini tidak dapat diprediksi, artinya kami tidak dapat memastikan jumlah hari yang diperlukan untuk operasi pencarian dan penyelamatan saat ini."

Sebanyak 50 pekerja yang sedang dalam perjalanan menuju hotel dan terjebak di jalan, kini aman.

"Beruntung saya bisa selamat dari musibah ini. Kami ketakutan, apalagi saat gempa pertama kali terjadi, kami pikir semuanya sudah selesai, semuanya sudah selesai, karena itu gempa ya?" kata David Chen, 63, seorang manajer keamanan di hotel tersebut, setelah diselamatkan pada hari Kamis.

"Saat kami berangkat, bebatuan masih berjatuhan. Kami harus melewati celah di antara bebatuan yang berjatuhan, dengan tim SAR berada di depan," tambahnya.

Ibu Chen yang berusia 85 tahun mengungkapkan kelegaannya dengan air mata di wajahnya saat mereka bertemu kembali. Untuk beberapa waktu, keluarga tersebut tidak mengetahui apakah Chen selamat dari bencana tersebut.

"Saya senang melihatnya. Saya senang ketika dia kembali. Saya tidak tidur sama sekali tadi malam dan tidak bisa makan apa pun," kata ibunya, Chen Lan-chih.

Sekitar 50 gempa susulan mengguncang Hualien, beberapa di antaranya terasa di ibu kota Taipei.

Gempa bumi terjadi sehari sebelum masyarakat Taiwan memulai liburan panjang akhir pekan untuk festival pembersihan makam tradisional, ketika warga pulang ke rumah untuk merawat kuburan leluhur. Banyak yang pergi ke lokasi wisata, seperti Hualien, tujuan wisata yang sangat populer karena keindahannya yang terjal.

Taiwan terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik dan rentan terhadap gempa bumi.

Gempa yang terjadi ndi Taiwan selatan pada 2016 menewaskan lebih dari 100 orang. Sementara gempa tahun 1999 yang berkekuatan 7,3 menewaskan lebih dari 2.000 orang.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top