Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gempa Bumi

Gempa Palu dan Donggala Munculkan Likuifaksi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter (SR) yang mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) tidak hanya mengakibatkan bencana susulan berupa tsunami, tetapi juga memunculkan fenomena tanah bergerak atau likuifaksi. Likuifaksi diketahui terjadi di daerah Sigi, Sulawesi Tengah.

Ahli Geologi Universitas Gadjah mada (UGM), Subagyo Pramumijoyo, di Yogyakarta, Selasa (2/10) mengatakan, likuifaksi banyak terjadi pada tanah berpasir. Saat terjadi gempa tanah yang berpasir tercampur dengan air tanah di bawahnya yang kemudian melarut dengan air tanah dan menerobos rekahan tanah di permukaan.

Subagyo memaparkan, dari penelitian yang dilakukan sejak tahun 2005, di daerah sepanjang Teluk Palu merupakan wilayah yang memiliki tanah dengan kontur yang mudah terjadi likuifaksi. Ketebalan sedimen tersebut mencapai 170 meter sehingga menjadi daerah yang sebenarnya tidak aman untuk dijadikan tempat tinggal karena berpotensi terjadi likuifaksi saat terjadi gempa.

Ia menyebutkan, Kota Palu dan Donggala, merupakan titik pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng Eurasia sehingga daerah yang rawan gempa.

Pergerakan lempeng-lempeng itu, kata dia, mendorong pergerakan sesar geser Palu Koro yang mengakibatkan gempa berkekutan 7,4 SR. Sesar ini tergolong aktif karena pergerakannya mencapai 45 milimeter per tahun.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top