Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Krisis Utang Pengembang di Tiongkok I Bank Harus Kedepankan Prinsip Kehati-hatian

Gelembung Ekonomi akibat Kredit ke Properti Mulai Pecah

Foto : Sumber: Kementerian Pertanian - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

» Indonesia juga harus waspada karena jor-joran memberi kredit ke properti seperti pusat perbelanjaan (mal-mal) yang saat ini mulai banyak yang tutup.

JAKARTA - Likuidasi terhadap perusahaan pengembang raksasa China Evergrande menjadi sinyal kalau krisis utang mulai bergulir dari sektor properti. Pemberian kredit dari bank yang jor-joran selama ini memicu konsumen menjadikan sektor properti sebagai ajang spekulatif yang memicu gelembung ekonomi.

Bubble ekonomi tersebut sudah mulai pecah dengan likuidasi China Evergrande yang dikhawatirkan merambah ke perusahaan lainnya hingga ke sektor keuangan yang telah menyalurkan kredit secara jor-joran.

Bukan hanya di Tiongkok, negara-negara yang memiliki hubungan dagang dan ekonomi dengan negara ekonomi terbesar kedua dunia itu dikhawatirkan juga akan tertular sehingga dampaknya kian meluas.

Bahkan, banyak negara yang mendapat pembiayaan juga khawatir bakal kena rambatan krisis tersebut. Apalagi negara-negara yang otoritas sektor jasa keuangannya tidak mengontrol penyaluran kredit besar-besaran ke sektor properti.

Indonesia, misalnya, juga harus waspada karena penyaluran kredit ke sektor properti sudah jor-joran seperti pembiayaan ke berbagai pusat perbelanjaan (mal-mal) yang saat ini banyak yang mulai tutup.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top