Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gejala Insomnia Kronis dan Cara Mengatasinya

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Baumann menjelaskan, gangguan tidur dapat didiagnosis sebagai insomnia kronis jika sudah mencapai tingkat yang menimbulkan tekanan atau gangguan yang signifikan dalam hubungan sosial, pekerjaan, pendidikan, atau area fungsi penting lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

"Selain terjadi beberapa malam dalam seminggu selama beberapa bulan, gangguan ini juga tidak dapat dijelaskan dengan lebih baik oleh gangguan tidur lain atau episode penggunaan narkoba," ujar Baumann.

Seorang psikolog berlisensi dan pendiri Anxiety and Behavioral Health Psychotherapy di New York, Shmaya Krinsky menuturkan bahwa perlu pemantauan masalah tidur untuk menentukan apakah seseorang mengalami insomnia kronis. Menurutnya, gejala yang diperhatikan, seperti butuh waktu lebih dari 30 menit untuk tertidur setidaknya tiga malam dalam seminggu, sering terbangun atau terjaga dalam waktu jangka lama pada malam hari, serta mengalami stres, gangguan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, atau kesulitan mengingat sesuatu.

"Jika gejala-gejala ini terus berlanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan, biasanya dokter layanan primer atau spesialis tidur. Mereka dapat mengesampingkan kondisi medis atau psikologis lain yang mungkin menyebabkan gejala-gejala tersebut," tutur Krinsky.

Meskipun insomnia kronis dapat berdampak serius pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang, ada beberapa pilihan pengobatan yang tersedia. Menurut AASM, pengobatan yang paling efektif untuk insomnia kronis adalah terapi perilaku kognitif untuk insomnia CBT-I.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top