Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Topi Retro

Gaya Topi Retro di Masa Pandemi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sekarang bucket hat sedang menjadi trend dikalangan anak muda. Kini sering dijumpai beberapa pria maupun wanita menggunakan topi ini dalam setiap kesempatan. Memang bucket hat sudah hadir sejak lama, namun keberadaannya kalah pamor dibandingkan topi berjenis trucker, snapback, dadhat, dan spanel.  Kini bucket hat mulai dipandang sebagai salah satu barang fashion  yang wajib dimiliki.

Bucket hat disebut juga dengan crusher hat atau fisherman hat, merupakan topi yang dibuat dari bahan kanvas, atau denim dengan brim yang miring ke bawah. Topi ini mempunyai desain khusus, yaitu dua buah lubang kecil, yang dilapisi bahan metal atau dilapis benang, yang berfungsi untuk sirkulasi udara di dalam topi.

Dibeberapa negara, bucket hat memiliki sebutan yang berbeda. Di Swedia disebut sebagai Beppehatt.  Penyebabnya karena seorang seniman asal Swedia bernama Beppe Wolgers yang selalu memakai topi jenis ini, dan membuat populer di Swedia pada tahun 90-an. Di Rusia disebut dengan Panamka. Di Inggris, mereka menyebutnya dengan Reni Hat,  setelah drummer band Stone Roses, Reni selalu tampil menggunakan topi jenis ini, sehingga mudah dikenali. Di Afrika Selatan, dikenal dengan sebutan Ispoti dan sangat populer dikalangan anak muda. Sementara di Amerika Serikat, topi jenis ini secara resmi digunakan oleh Angkatan Laut AS, sebagai salah satu bagian seragamnya, mereka menyebutnya Dixie Cup Hat.

Pada laman Trendhuter.com ditampilkan Bucket Hat Retro Nike yang biasa dipakai pada musim panas. Nike ingin membantu penyuka topi model ini untuk melengkapi penampilan musim panas mereka, yang terinspirasi tahun 90-an dengan Topi Bucket Retro barunya.

Bucket Hat Retro Nike adalah topi model ember yang terinspirasi tahun 90-an yang menonjolkan gaya fashion yang berani. Topi dibuat dari bahan polyester French Terry, dengan desain berbeda di kedua sisinya. Satu sisi menampilkan cetakan kuning Topaz Gold dengan logo Nike vintage, yang dibordir di bagian depan, dengan font putih. Sisi lainnya menampilkan desain bergaris-garis pelangi, dengan label lingkaran kecil di pinggirannya. Seperti yang dikatakan Nike, "setiap sisi menawarkan kepribadiannya sendiri, Anda dapat memilih untuk menyesuaikan suasana hati Anda" dan "mengubah penampilan Anda pada saat itu juga."
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top