Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gawat! Serangan Kembali Terjadi, Rampas 2 Senpi KKB Tikam Anggota Brimob Sampai Tewas di Papua

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berulang kali berulah dengan menikam warga, kali ini seorang anggota Brimob, Bripda Diego Rumaropen hingga tewas di Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (18/6) pukul 17.00 WIB.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyebutkan, KKB melancarkan penyerangan untuk merampas senjata api (senpi) dari Bripda Diego.

"Benar ada insiden itu, dan saat ini jenazah sudah dibawa ke RSUD Wamena," ujar Mathius yang dikutip dari Antara, Minggu (19/6).

Peristiwa tersebut berawal ketika Bripda Diego tengah mendampingi Danki Brimob Yon D Wamena AKP Rustam untuk membantunya menikam sapi milik di daerah Napua. AKP Rustam sampai sekarang ini membawa senjata api bahu jenis SSG08 (sniper).

Melainkan hal tersebut, Bripda Diego membawa senjata api bahu jenis AK101. Kedua aparat itu tiba di lokasi pukul 15.20 WIB.

Usai sapi ditembak oleh AKP Rustam, selanjutnya dia menitipkan senpi yang digunakan untuk menembak sapi ke Bripda Diego, karena dia mau mengecek sapi yang telah ditembak itu.

Ditengah AKP Rustam pergi meninggalkan Bripda Diego sendirian di lokasi tempat menembak, selanjutnya datang dua anggota KKB dengan memakai parang membacok Bripda Diego, mengambil dua pucuk senpi dan melarikan diri dari TKP.

Sebabkan, Bripda Diego tewas dengan luka bacok di bagian badan. Dirinya pun sempat dilarikan ke rumah sakit Wamena.

"Namun untuk memastikannya, anggota masih menyelidiki," katanya di Jayapura, Minggu.

Penyerangan tersebut menyebabkan Bripda Diego Rumaropen meninggal dunua. KKB juga mengambil dua senjata api milik petugas.

Minggu (19/6) pagi, Tim Penegakan Hukum dari Satgas Damai Cartenz dan 32 anggota Brimob diberangkatkan ke Wamena.

"Saya dan Dirkrimum, Senin (20/6) akan ke Wamena untuk melihat langsung sekaligus mengevaluasi apa yang terjadi dan apakah sudah sesuai standar operasi (SOP) di daerah rawan, " jelas Fakhiri.

Demi memperkuat penyelidikan yang dilakukan Polres Jayawijaya, kata Fakhiri, Polda Papua telah pula mengirim tambahan pasukan ke Wamena untuk penegakan hukum.

"Pagi tadi, selain 32 anggota Brimob, juga diberangkatkan Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz ke Wamena untuk melakukan investigasi dan penegakan hukum," katanya.

Proses penyelidikan internal juga dilakukan, apakah sudah sesuai standar operasi (SOP) karena pihaknya selalu menekankan penerapan body system ketika petugas di daerah rawan, setidaknya ada lima orang.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top