Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gawat Mengagetkan Ini Harus Dicegah, Enam Juta Anak Terancam Kehilangan IQ Hingga 15 Poin Akibat Stunting

Foto : ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Tangkapan layar Rektor Universitas YARSI Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK., Ph.D dalam Webinar Peran Grand Parenting Dalam Pencegahan Stunting di Jakarta, Jumat (24/6/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

"Kadang putus sekolah pada usia awal membuat mereka memiliki pendapatan lebih rendah dari teman-temannya yang normal kondisi tubuhnya. Dia juga akan kehilangan pendapatan, negara juga akan kehilangan Gross Domestic Product (GDP,)" kata Fasli.

Fasli menambahkan stunting tidak hanya merugikan anak secara individu, tetapi juga negara. Biaya untuk penanganan nutrisi pada anak yang terkena stunting diperkirakan bisa mencapai Rp300 triliun hingga Rp400 triliun. Potensi GDP juga ikut menurun sekitar dua sampai tiga persen.

"BPJS bisa bangkrut karena membiayai dampak stunting sebagai penyakit tidak menular ini. Kondisi ini akan membuat kemiskinan antar-generasi yang semakin buruk," ucap dia.

Ia berharap semua pihak dapat menanggapi masalah stunting dengan lebih serius, karena membuat kemampuan kognitif anak berkurang. Perkembangan otak yang terganggu, kemampuan daya saing di era ekonomi modern menurun dan tubuh mengecil.

Stunting juga berkaitan erat dengan berkurangnya produktivitas serta memicu anak rentan terhadap penyakit infeksi. Kesehatan tubuhnya jadi rendah, bahkan dapat terjadi perubahan metabolisme di tingkat sel yang membuat sel-sel itu membuat cepat bengkak dan gemuk. "Ini yang membuat dia menjadi obesitas, diabetes, penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, stroke dan lain-lain," ujar dia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top