Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gawat dan Makin Memanas, Pemimpin Chechnya Tegas Dukung Rusia Segera Serang Ukraina

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov pada Minggu (26/12) memberikan pernyataan tegas kepada Rusia terkait aneksasi Ukraina. Dirinya melihat Ukraina harus segera dianeksasi ke Rusia jika Presiden Ukraina Vladimir Zelensky tidak mengubah arah dari kebijakan anti-Rusianya.

Pernyataannya terlontar saat berbicara pada konferensi pers akhir tahun, Kadyrov menawarkan pandangannya bahwa rakyat Ukraina juga orang Rusia. Chechnya yang Kadyrov pimpin sejak 2007, adalah Republik Rusia di selatan negara itu yang berbatasan dengan Georgia.

"Keyakinan mendalam saya adalah jika Zelensky dan timnya berperilaku seperti ini, Ukraina harus dianeksasi ke negara kita. Orang-orang Ukraina adalah orang-orang kita. Ini adalah wilayah kita. Ini adalah pendapat saya," ujar Kadyrov, dikutip RT.com pada Rabu (29/12).

Lanjutnya, dirinya mengungkapkan bahwa siap dalam memimpin serangan untuk "mencaplok Ukraina ke Republik Chechnya" jika diperintahkan untuk melakukannya.

"Jika saya dipercayakan, saya akan menyelesaikannya sejak lama," ungkapnya.

Dirinya menyatakan bahwa paparannya hanya mengungkapkan pendapat pribadi.

Respon Kadyrov hadir dikarenakan sampai saat ini ketegangan di perbatasan antara Rusia dan Ukraina tetap tinggi.

Meski demikian, media Barat menuduh bahwa Kremlin sedang membangun kehadiran pasukannya di perbatasan dan merencanakan invasi ke Ukraina.

Akan tetapi, Moskow telah membantah semua tuduhan tersebut, dan Kremlin berulang kali mengatakan pasukannya tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain.

Dalam hal ini, Kadyrov mempunyai pendapat yang tidak diinginkan dengan beberapa pihak dan segera ingin Rusia menyelesaikan masalah dengan Ukraina secara militer.

Pemimpin Chechnya mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin harus menolak negara-negara asing yang mendikte berbagai syarat ke Moskow karena "keamanan negara dan rakyat" lebih penting.

"Infanteri di kawasan benar-benar siap untuk pergi dan melaksanakan perintah tanpa masalah apapun," ungkap dirinya.

Perlu diketahui, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Alexey Danilov mengklaim Rusia telah mengerahkan 122.000 prajurit dalam jarak 200 km dari perbatasan, dengan 143.500 pasukan lainnya dalam jarak 400 km.

Lanjutnya pada Sabtu, Danilov juga mencatat tidak ada risiko signifikan dari invasi yang akan segera terjadi.

"Kami tidak berpikir ini adalah lonjakan besar," ujar Danilov.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top