Gawat dan Berbahaya! Rusia Gunakan Bom Tandan yang Terkenal Mematikan Hingga Dikecam Amnesty International
Pola spalling akibat dampak bom cluster, terlihat di lingkungan perumahan Kharkiv
Tetiana Ahayeva, seorang perawat berusia 53 tahun, sedang berdiri di depan gedungnya ketika amunisi itu mengenai dirinya.
"Tiba-tiba ada suara seperti petasan di mana-mana, banyak sekali, di mana-mana," katanya kepada Amnesty International.
"Kami jatuh ke tanah dan mencoba mencari perlindungan. Putra tetangga kami, seorang anak laki-laki berusia 16 tahun bernama Artem Shevchenko, tewas di tempat. Dia memiliki lubang selebar 1 cm di dadanya. Ayahnya mengalami patah pinggul dan luka pecahan peluru di kakinya," ungkapnya.
Amnesty International telah melakukan penelitian lapangan selama 2 minggu. Mereka menyelidiki 41 serangan di Kharkiv di mana setidaknya 62 warga sipil tewas dan 196 terluka. Mereka menemukan bukti munisi tandan dan roket terarah yang membunuh orang-orang yang sedang berbelanja, mengantre untuk mendapatkan bantuan makanan, atau sekadar berjalan-jalan.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya