Gawat dan Berbahaya! Rusia Gunakan Bom Tandan yang Terkenal Mematikan Hingga Dikecam Amnesty International
Pola spalling akibat dampak bom cluster, terlihat di lingkungan perumahan Kharkiv
Litvynyenko (40) mengatakan bahwa saat itu mereka berdua sedang berjalan melalui taman bermain dengan putri mereka yang berusia lima tahun ketika amunisi itu mengenai keluarga kecilnya.
"Tiba-tiba saya melihat kilatan dan saya mendengar ledakan pertama, Saya meraih putri saya dan menekannya ke pohon. Istri saya berada sekitar lima meter dan dia terhempas begitu saja, " kata Litvynyenko.
Istrinya terkena pecahan peluru yang menembus hingga ke punggung, dada, dan perutnya, menusuk paru-parunya dan merusak tulang punggungnya. Ia sempat mendapat perawatan intensif selama dua bulan, sampai Minggu kemarin, istrinya dinyatakan meninggal kunia karena komplikasi dari luka dan diabetesnya.
"Dokter mengoperasinya beberapa kali tetapi tubuhnya tidak dapat bertahan," kata Litvynyenko.
Menggambarkan serangan itu, Litvynyenko mengatakan ia melihat serangkaian ledakan, banyak bom jatuh satu demi satu.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya