Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Gawat Apakah Akan Pecah Perang, Ada Apa Tiba-tiba Menhan Tiongkok Sebut Hal Mengangetkan Ini

Foto : Antara/REUTERS/Caroline Chia

Para menteri pertahanan dari sejumlah negara termasuk Menhan Tiongkok Wei Fenghe berbincang dalam pertemuan Dialog Shangri-La di Singapura, 11 Junin 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Singapura - Hubungan bilateral antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) berada dalam titik kritis, ujar Menteri Pertahanan Tiongkok Wei Fenghe.

Ia mengatakan Tiongkok hanya mencari perdamaian dan stabilitas dan ia meminta Amerika Serikat untuk "memperkuat solidaritas dan menentang konfrontasi serta perpecahan".

Dia mengatakan Tiongkok dengan tegas menolak "tuduhan dan ancaman AS" dalam pidato Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Sabtu.

"Kami meminta pihak AS untuk berhenti membatasi dan mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok. Hubungan bilateral tidak dapat membaik kecuali AS dapat melakukan itu," ujar Wei dalam Dialog Shangri-La.

Invasi Rusia ke Ukraina telah menjadi pusat perhatian dalam Dialog Shangri-La.

Wei menegaskan bahwa Tiongkok mendukung pembicaraan damai dan menentang "penyediaan senjata dan penerapan sanksi maksimum"

"Apa akar penyebab krisis ini? Siapa dalang di balik ini? Siapa yang paling dirugikan? Dan siapa yang paling diuntungkan? Siapa yang mempromosikan perdamaian dan siapa yang menambahkan bahan bakar ke api? Saya pikir kita semua tahu jawabannya untuk pertanyaan-pertanyaan ini," kata Wei tanpa membahas atau menyatakan posisi Tiongkok.

Dalam pidato melalui tautan video pada Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan para delegasi bahwa invasi ke Ukraina mengancam tatanan berbasis aturan dan menempatkan seluruh dunia dalam bahaya kelaparan serta krisis pangan.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer Ukraina serta menangkap kelompok nasionalis berbahaya.

Mengatasi masalah Taiwan, Wei mengatakan sikap Tiongkok terhadap pulau itu tidak berubah. Tiongkok memandang Taiwan sebagai "salah satu provinsinya".

Dia mengatakan pemerintah Tiongkok mencari "penyatuan kembali secara damai" dengan Taiwan tetapi mencadangkan "opsi lain".

"Tiongkok pasti akan mewujudkan reunifikasinya," kata Wei. "Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah Tiongkok tidak akan berakhir dengan baik."

Dia mencatat bahwa Tiongkok telah berkontribusi pada upaya global untuk memerangi COVID-19.

Upaya Tiongkok untuk mengembangkan Laut Tiongkok Selatan juga dilakukan secara damai, kata dia.

"Negara besar dan kecil, lemah atau kuat, semuanya sama," katanya. "Kita harus saling menghormati dan memperlakukan satu sama lain secara setara."


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top