Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peradaban Kuno

Garamantes, Warga Buangan Penguasa Gurun Sahara

Foto : afp/ TAHA JAWASHI
A   A   A   Pengaturan Font

"Di antara suku Garamantes terdapat sapi yang berjalan mundur saat merumput, karena tanduknya melengkung ke depan. Oleh karena itu, karena tidak bisa maju, karena tanduknya menempel di tanah, mereka berjalan mundur sambil merumput. Kalau tidak, mereka sama seperti ternak lainnya, hanya saja kulitnya lebih tebal dan sulit disentuh," imbuh Herodotus.

"Para Garamantes ini berangkat dengan kereta empat kuda mereka mengejar orang-orang Etiopia yang tinggal di gua: karena para penghuni gua di Ethiopia berjalan lebih cepat daripada orang mana pun yang kisahnya disampaikan kepada kita. Mereka hidup dari ular, kadal, dan binatang melata sejenisnya. Cara bicara mereka tidak seperti yang lain di dunia: seperti suara kelelawar," lanjut dia.

Para sejarawan yang telah membedah kisah Herodotus ini secara mendalam selanjutnya menafsirkan pengejaran mereka terhadap orang Ethiopia. Masyarakat ini dianggap sebagai penekanan besar mereka pada perdagangan budak.

Sejarawan Carlos Magnavita menulis: "Mereka yang memperhitungkan kata demi kata Herodotus mungkin akan kecewa karena dia tetap diam mengenai barang dagangan hidup yang berpotensi ditambahkan ke emas tersebut (seperti manusia, yaitu budak), namun bagian lain dari teksnya dengan mudah ditafsirkan dengan maksud untuk merampok dan memperdagangkan budak: Garamantes memburu Aithiopian Troglodytes yang gesit dengan kereta empat kuda," tulis dia.

Meskipun kereta tersebut diidentifikasi dalam bentuk seni cadas Sahara, Troglodytes tetap misterius. Teks Yunani kuno tidak menyatakan apakah perburuan ini merupakan penggerebekan budak atau bukan, atau di mana sebenarnya perburuan tersebut terjadi, seringnya penafsiran ulang terhadap bagian teks ini bertanggung jawab atas terciptanya mitos penggerebekan budak Sahara terhadap orang Afrika berkulit hitam di zaman klasik.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top