
Gara-gara Balon Udara Mata-mata, Kunjungan Menlu AS ke Tiongkok Ditunda

Menlu AS Antony Blinken.
Lalu lintas udara dari bandara di kota Billings, Montana, terhenti sebentar pada hari Rabu ketika AS mengerahkan jet tempur untuk melacak balon tersebut.
Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder mengatakan balon itu terbang jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di darat. Pejabat pertahanan lain mengatakan mereka memilih untuk tidak menembak jatuh balon tersebut karena takut bisa mendarat di daerah berpenduduk.
Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada wartawan bahwa mereka yakin balon itu dirancang untuk "pengawasan dan jelas mereka mencoba menerbangkan balon ini ke tempat-tempat sensitif ... untuk mengumpulkan informasi."
Dalam sebuah wawancara dengan VOA, Timothy Heath dari Rand Corporation mengatakan penggunaan balon semacam itu dianggap sebagai cara pengumpulan intelijen yang relatif ketinggalan zaman karena sebagian besar negara menggunakan satelit untuk mengumpulkan data semacam itu.
Namun Heath mengatakan teknologi baru memungkinkan mereka lebih mudah dikendalikan dan seringkali lebih sulit dideteksi oleh radar. Ia mengatakan, balon yang berukuran kira-kira sebesar tiga bus sekolah ini juga dapat melayang di atas suatu area dalam waktu yang lebih lama.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya