Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres 2024 -- PDI Perjuangan Tanggapi Pertemuan Anies dengan Gibran

Ganjar Dinilai Pilihan Rasional PDIP

Foto : istimewa

Ganjar Pranomo

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pengamat politik Dr Harits Hijrah Wicaksana menyatakan Ganjar Pranomo lebih rasional dipilih Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Megawati sangat rasional dan tidak mau partainya kalah, maka sangat dimungkinkan mengusung Gubernur Jawa Tengah sebagai calon presiden (Capres) itu, karena berbagai lembaga survei elektoral suara Ganjar cukup tinggi," kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, kemarin.

Meski, kata dia, PDI Perjuangan sampai saat ini belum mengumumkan capres dari dua kadernya yang terbaik antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Kelebihan PDI Perjuangan bisa mencalonkan presiden sendiri tanpa koalisi, karena memenuhi ambang batas pencalonan presiden. Dengan begitu, PDI Perjuangan tidak terburu-buru untuk pencalonan presiden dan lebih tenang menyikapi Pilpres 2024.

PDI Perjuangan kini bekerja keras dengan mesin politiknya baik di tingkat ranting desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional juga terus memantau perkembangan elektoral suara antara Puan dan Ganjar dari lembaga survei.

Namun, kemungkinan besar Megawati memilih Ganjar, bila perolehan elektoral suara Gubernur Jawa Tengah dari berbagai survei cukup tinggi.

Saat ini, kata dia, angka elektoral Ganjar terbaru dari lembaga survei hingga 26 persen juga mengalahkan Prabowo Subianto dengan angka 22 persen dan Anies Baswedan. Secara logis jika Ganjar dipasangkan dengan Prabowo dipastikan pada Pilpres bisa menang dengan satu putaran.

"Kami menilai elektoral suara Ganjar akan lebih melejit jika Megawati mendukung Gubernur Jawa Tengah sebagai capres," jelasnya.

Menurut dia, PDI Perjuangan merupakan partai rasional dan tidak ingin kalah untuk mendulang peroleh suara pada pemilihan umum (Pemilu). Sebab hal itu terbukti pada Pemilu tahun 2014 lalu, kata dia, Mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat itu dari berbagai lembaga survei elektoralnya cukup tinggi.

Karena itu, Megawati mengusung capres dan cawapres Jokowi -Jusuf Kalla dan akhirnya PDI Perjuangan menang, termasuk juga Pemilu 2019 pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Pengalaman itu, kata dia, Megawati akan membuktikan kembali pada Pilpres 2024 agar partainya tidak kalah dan jeblok.

Megawati itu sangat rasional untuk pencapresan sehingga lebih mempercayai metode lembaga survei, karena tingkat kesalahanya relatif kecil. "Kami meyakini Megawati akan mengusung Ganjar Pranowo dengan alasan perolehan elektoral suara dari lembaga survei cukup tinggi itu," kata Dosen Untirta Serang.

Maksud Tertentu

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai ada kepentingan dan maksud tertentu dari Anies Baswedan yang menemui Wali Kota Solo sekaligus putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.

"Maksudnya Anies mau jadi king maker di DKI? Kalau Anies yang mau majukan Gibran, Anies nggak punya partai. Gibran kader PDIP. Itulah tricky politik Anies saja untuk memecah belah PDIP," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Ketika ditanyakan soal pujian yang dilontarkan Anies ke Gibran. Said menyebut wajar terkait pujian itu. Menurutnya, Anies memuji Gibran karena tidak punya kinerja. Selain itu, Said juga menuding aksi Anies itu bagai pepatah "ada udang di balik batu".

"Itu bagian cara Anies membuat contrasing terus-menerus langkahnya supaya lebih dikenal publik dan ingat kalau dia muji-muji Gibran pasti ada udang di balik batu," tegasnya.

Lebih lanjut, Said mengatakan langkah Anies menemui Gibran itu semata untuk kepentingan pribadi. Menurut Said, Anies sedang mencari keuntungan politik untuk memperbesar suaranya sebagai calon presiden Partai NasDem di Pilpres 2024..

Diketahui, Anies menggelar pertemuan dengan Gibran dalam kunjungannya ke Solo, Jawa Tengah, Selasa pagi. Keduanya sempat sarapan bersama sebelum menghadiri acara Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di area Masjid Ar Riyadh, Pasar Kliwon, Solo.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top