Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Preeklampsia

Gangguan Perkembangan Plasenta yang Ancam Ibu Hamil

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Faktor genetik atau adanya riwayat keluarga yang pernah mengalami preeklamsia juga diduga berperan dalam mekanisme penyakit ini. Namun, penyebab pasti kondisi ini belum sepenuhnya dipahami," ungkap dokter Kartika Hapsari, SpOG dari Bintaro Women and Children Clinic (BWCC), Tangerang, Banten.

Pada keadaan normal, lanjutnya, plasenta mendapatkan suplai darah yang banyak dan konstan untuk mendukung perkembangan bayi. Namun pada kondisi preeklamsia, plasenta diduga tidak mendapatkan cukup darah. Hal ini mengakibatkan suplai darah kepada bayi terganggu. Berbagai sinyal dan substansi dari plasenta yang terganggu menyebabkan tekanan darah ibu naik.

Preeklamsia terkadang tidak disertai dengan gejala tertentu, maka bumil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan mengecek tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi bisa menjadi gejala awal preeklamsia. Waspadai jika tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih.

"Gejala lainnya yang mungkin muncul dapat berupa sakit kepala hebat, mengalami gangguan penglihatan, terhadap cahaya, sesak napas, mual, dan muntah. Selain itu, nyeri dapat muncul pada perut bagian atas, tepatnya di bawah rusuk sebelah kanan," ujarnya.

Jika usia kandungan masih terlalu muda dan preeklamsia telah terdeteksi sejak dini, dokter akan melakukan beberapa hal untuk mengatasinya. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi preeklamsia.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top